JAKARTA - Diperkirakan 118.000 rumah dan bisnis masih tanpa listrik di Puerto Rico pada hari Kamis, lebih dari dua minggu setelah Badai Fiona menyebabkan pemadaman listrik di seluruh pulau berpenduduk 3,3 juta orang.

Fiona menghantam Puerto Rico pada 18 September, sekitar lima tahun setelah Badai Maria juga mematikan semua listrik di pulau itu.

Setelah menghantam Puerto Rico dan Republik Dominika, Fiona berbelok ke utara dan menabrak Kanada timur pada 24 September, membuat lebih dari sepertiga Nova Scotia tanpa listrik.

Nova Scotia Power, unit perusahaan energi Kanada Emera Inc (EMA.TO), mengatakan sekitar 5.200 pelanggan masih tanpa listrik pada Kamis pagi.

PowerOutage.us mengatakan sekitar 118.000 pelanggan tanpa layanan di Puerto Rico pada hari Kamis, naik dari 101.000 pada hari Rabu, berdasarkan informasi dari LUMA Energy, yang mengoperasikan jaringannya.

Kecepatan pemulihan itu - meskipun lambat - lebih cepat daripada setelah Badai Maria ketika hampir semua 1,5 juta pelanggan tidak memiliki listrik selama seminggu. Pada saat itu Otoritas Tenaga Listrik Puerto Rico (PREPA) yang sekarang sudah bangkrut masih mengoperasikan jaringan listrik.

PREPA membutuhkan waktu sekitar 11 bulan untuk memulihkan daya ke semua pelanggan, tetapi Maria adalah badai yang jauh lebih kuat daripada Fiona.

Badai Maria menghantam Puerto Rico pada tahun 2017 sebagai badai Kategori 4 dengan kecepatan angin 155 mil (249 km) per jam (mph), sementara Fiona melanda sebagai badai Kategori 1 dengan kecepatan angin 85 mph.

LUMA Energy mengatakan telah memulihkan layanan ke 1,405 juta, atau sekitar 96% dari semua pelanggan pada Rabu malam dan mengharapkan untuk memulihkan layanan ke 90% pelanggan di area yang paling parah pada 6 Oktober selama pembangkitan yang memadai tersedia.

LUMA adalah perusahaan patungan yang dimiliki oleh unit perusahaan energi Kanada ATCO Ltd (50%) dan kontraktor energi AS Quanta Services Inc (PWR.N) (50%).