• News

Rusuh Protes Kematian Mahsa Amini Dinilai Jadi Titik Kritis Bagi Iran

Yati Maulana | Rabu, 28/09/2022 16:01 WIB
Rusuh Protes Kematian Mahsa Amini Dinilai Jadi Titik Kritis Bagi Iran Masih Alinejad, jurnalis Iran dan aktivis hak-hak perempuan, berpose di New York City, New York, AS, 27 September 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Masih Alinejad, seorang jurnalis Iran yang berbasis di AS dan aktivis hak-hak perempuan, mengatakan protes yang meletus di puluhan kota atas kematian wanita muda Iran, Mahsa Amini dalam tahanan polisi adalah "titik kritis" bagi Iran.

"Bagi Republik Islam, pembunuhan Mahsa Amini menjadi titik kritis karena wajib hijab bukan hanya selembar kain kecil," kata Alinejad kepada Reuters, Selasa di New York. "Ini seperti Tembok Berlin. Dan jika wanita Iran berhasil meruntuhkan tembok ini, Republik Islam tidak akan ada."

Amini, 22, dari kota Kurdi barat laut Saqez, ditangkap pada 13 September di Teheran karena "pakaian yang tidak sesuai" oleh polisi moral yang menegakkan aturan berpakaian ketat Republik Islam. Dia meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit setelah mengalami koma, memicu demonstrasi besar pertama tentang oposisi di jalan-jalan Iran sejak pihak berwenang menghancurkan protes terhadap kenaikan harga bensin pada 2019.

Polisi mengatakan dia jatuh sakit saat menunggu dengan wanita lain yang ditahan.

"Gerakan ini adalah hasil dari 40 tahun perjuangan perempuan, mendorong kembali batas-batas," kata Alinejad. "Saya merinding karena ketika saya meluncurkan kampanye menentang wajib hijab, saya tidak pernah berpikir bahwa ini akan terjadi selama saya masih hidup."

Alinejad memulai kampanye media sosial pada tahun 2014 mendorong wanita di Iran untuk berbagi potret diri tanpa jilbab, yang kemudian dia bagikan di halaman Facebook-nya, "Kebebasan Tersembunyi Saya."

Kematian Amini telah menuai kecaman internasional yang luas sementara Iran menyalahkan "preman" yang terkait dengan "musuh asing" atas kerusuhan tersebut. Teheran menuduh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menggunakan kerusuhan untuk mencoba mengacaukan Republik Islam.

FOLLOW US