JAKARTA - Tujuh kapal lagi yang sarat dengan produk pertanian meninggalkan pelabuhan Ukraina pada hari Minggu, kata kementerian infrastruktur negara itu. Total kapal menjadi 218 sejak koridor yang ditengahi PBB melalui Laut Hitam mulai berlaku pada awal Agustus.

Ukraina, produsen pertanian utama, dibiarkan tidak dapat mengekspor melalui Laut Hitam setelah invasi Rusia pada 24 Februari hingga kesepakatan kesepakatan biji-bijian, yang menjanjikan perjalanan yang aman bagi kapal yang membawa tanaman.

Dalam sebuah posting di Facebook, kementerian mengatakan ini membawa jumlah total produk pertanian yang dikirim melalui koridor menjadi 4,85 juta ton. "Pada 25 September, 7 kapal dengan 146,2 ribu ton hasil pertanian untuk negara-negara di Afrika, Asia dan Eropa meninggalkan pelabuhan Odesa, Chornomorsk dan Pivdennyi," kata kementerian itu.

Ekspor gandum Ukraina merosot setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari dan memblokade pelabuhan Laut Hitamnya, menaikkan harga pangan global dan memicu kekhawatiran kekurangan di Afrika dan Timur Tengah.

Ukraina, produsen dan pengekspor biji-bijian utama dunia, mengirimkan hingga 6 juta ton biji-bijian per bulan sebelum perang.

Tiga pelabuhan Laut Hitam dibuka kembali di bawah kesepakatan yang ditandatangani pada 22 Juli oleh Moskow dan Kyiv dan kementerian mengatakan pelabuhan ini dapat memuat dan mengirim 100-150 kapal kargo ke luar negeri per bulan.