• Bisnis

Ada Subsidi, Jangan Risaukan Kenaikan Harga Beras

Eko Budhiarto | Senin, 26/09/2022 03:03 WIB
Ada Subsidi, Jangan Risaukan Kenaikan Harga Beras Illustrasi

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya kenaikan harga beras. Sebab, pemerintah akan memberi subsidi terhadap selisih harga jualnya.

"Misalnya harga beras dari Bulog sekian, lebih, bisa dibantu subsidi jadi tidak perlu khawatir sebetulnya karena dibiayai pemerintah (selisih harganya)," katanya di Jakarta, Minggu (25/9/2022).

Zulkifli memastikan masyarakat tidak akan membayar lebih mahal terhadap harga beras. Sebab, pemerintah memiliki mekanisme cadangan stabilisasi harga dan pasokan (CSHP) ini.

Ia menjelaskan harga beras saat ini mulai naik karena harga gabah naik dari Rp4.400 menjadi Rp5.500.

Ia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyelenggarakan operasi pasar di sejumlah wilayah.

Sementara dari sisi stok, ia menyebutkan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang milik Perum Bulog mencapai 800 ribu ton. Stok ini mampu mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.

Ia pun mengaku tak akan ragu untuk mengambil langkah dalam mengimpor beras jika memang diperlukan.

"Soal beras tidak ada tawar menawar karena (kontribusinya) terhadap inflasi 3,3 persen. Beras langka tidak kebayang. Impor pun saya rela. Agar itu betul-betul dijaga. Kalau mahal harus ada operasi pasar," tegasnya.

Tak hanya beras, pemerintah pun akan memberi subsidi selisih harga jual untuk kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram dan jagung Rp1.500 per kilogram jika harga kedua komoditas tersebut naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

 

FOLLOW US