JAKARTA - Anggota Majelis Nasional Prancis mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah meminta presiden majelis rendah parlemen negara itu untuk membentuk komite investigasi untuk menyelidiki dugaan pendanaan partai politik oleh Rusia.

Dalam sebuah surat kepada Yael Braun-Pivet, yang ditunjukkan kepada wartawan, anggota parlemen mengatakan langkah itu didorong oleh deklasifikasi intelijen AS baru-baru ini yang menunjukkan Rusia telah membayar ratusan juta euro kepada partai politik asing "dengan tujuan untuk mempengaruhi pemilihan".

Delapan anggota parlemen, yang berasal dari partai En Marche pimpinan Presiden Prancis Emmanuel Macron, juga mencatat bahwa partai sayap kanan Rassemblement National Marine Le Pen masih melunasi pinjaman yang diberikan oleh bank-bank Rusia.

"Fakta-fakta ini jelas menunjukkan keinginan Rusia untuk mempertimbangkan debat publik Prancis, mereka menjamin pembentukan komite investigasi untuk menentukan apakah partai politik Prancis mendapat manfaat dari pembiayaan Rusia," tulis anggota parlemen.

Mengutip data intelijen AS yang tidak diklasifikasikan, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan pada 13 September bahwa Amerika Serikat mengharapkan Rusia akan semakin beralih ke pendanaan politik rahasia dalam beberapa bulan mendatang untuk melemahkan sanksi internasional atas perang di Ukraina dan mempertahankan pengaruh Moskow di luar negeri.

Namun pejabat itu tidak merinci negara mana yang diyakini menjadi sasaran upaya pengaruh Rusia atau memberikan bukti spesifik untuk mengungkapkan klaim pembiayaan rahasia.