• News

Ingin Tetap Tertib, Hong Kong Ubah Kebijakan Karantina COVID

Yati Maulana | Rabu, 21/09/2022 02:02 WIB
Ingin Tetap Tertib, Hong Kong Ubah Kebijakan Karantina COVID Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemimpin Hong Kong John Lee mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah bertujuan untuk segera membuat pengumuman tentang kebijakan karantina hotel COVID-19 yang kontroversial untuk semua kedatangan, karena ingin menjaga kota tetap terhubung dengan seluruh dunia dan memungkinkan "pembukaan yang tertib ".

Lee mengatakan dia sadar Hong Kong perlu mempertahankan daya saingnya, menambahkan bahwa pihak berwenang ingin membawa kembali acara dan kegiatan ke kota.

"Kami tahu persis ke mana kami harus menuju dan ingin konsisten saat kami bergerak ke arah itu. Kami ingin memiliki keterbukaan yang tertib karena kami tidak ingin ada kekacauan atau kebingungan dalam prosesnya," katanya kepada wartawan.

Perubahan dapat diumumkan minggu ini, media lokal melaporkan.

Mengambil isyarat dari China yang menerapkan kebijakan nol-COVID, Hong Kong adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang masih mengharuskan pelancong dari luar negeri untuk dikarantina pada saat kedatangan meskipun masa karantina telah berkurang dari waktu ke waktu. Saat ini, kedatangan harus membayar selama tiga hari di hotel dan diikuti dengan pemantauan mandiri selama empat hari.

Kelompok bisnis, diplomat, dan banyak penduduk telah mengecam aturan ini dan pembatasan COVID lainnya di kota itu, dengan mengatakan mereka mengancam posisi Hong Kong sebagai pusat keuangan global.

Aturan tersebut telah memicu eksodus ekspatriat dan keluarga lokal yang dimulai oleh upaya Beijing untuk mengendalikan bekas jajahan Inggris dan membatasi kebebasan. Sekitar 113.000 orang telah pergi sejak pertengahan 2021, menurut angka pemerintah.

Mereka juga telah memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan puluhan rute penerbangan ke dan dari Hong Kong yang dulu membanggakan salah satu bandara tersibuk di dunia, sementara sejumlah acara telah dibatalkan atau ditunda.

Sebaliknya, pusat keuangan saingannya Singapura menjadi tuan rumah banyak konferensi tingkat tinggi bulan ini yang telah menyaksikan ledakan bisnis untuk hotel dan restoran.

Sebagai bagian dari upayanya untuk mengembalikan bisnis ke pijakan yang lebih normal, Hong Kong berencana menjadi tuan rumah konferensi keuangan besar dan Rugby Sevens internasional pada bulan November. Para bankir mengatakan perjalanan bebas karantina adalah prasyarat untuk menghadiri konferensi.

Tidak jelas apakah pembatasan COVID lainnya juga akan dilonggarkan. Hong Kong masih melarang kelompok publik lebih dari empat orang dan masker wajib, bahkan untuk anak-anak berusia 2 tahun.

FOLLOW US