• Info MPR

Ketua MPR: Singapura Berpotensi Sebagai Transportation and Tourism Hub Bagi Indonesia

Akhyar Zein | Selasa, 20/09/2022 22:01 WIB
Ketua MPR: Singapura Berpotensi Sebagai Transportation and Tourism Hub Bagi Indonesia Bamsoet saat menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia H.E. Mr. Kwok Fook Seng, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Selasa (20/9/22). (foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Duta Besar Singapura untuk Indonesia H.E. Mr. Kwok Fook Seng sepakat untuk saling meningkatkan kerjasama kedua negara. Salah satunya meningkatkan potensi menjadikan Singapura sebagai Transportation and Tourism Hub bagi Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia melalui Singapura

"Dengan menjadikan Singapura sebagai Transportation and Tourism Hub, Indonesia bisa menarik para turis yang datang ke Singapura untuk kemudian berwisata ke Indonesia. Dengan kata lain, ini seperti memancing di kolam yang ikannya sudah banyak," ujar Bamsoet usai menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia H.E. Mr. Kwok Fook Seng, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Selasa (20/9/22).

Indonesia dan Singapura juga bisa meningkatkan kerjasama dalam pengamanan ekonomi digital yang kini sangat pesat. Misalnya dalam menghadapi perdagangan aset kripto. Sekaligus mengantisipasi agar ekonomi digital tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk melaksanakan fraud and scam, maupun sebagai sarana money laundry, baik terhadap kasus korupsi, narkoba, maupun terorisme.

Dalam kunjungannya tersebut, Mr. Kwok Fook Seng, juga menjelaskan kunci sukses pembangunan di Singapura yang terus menerus melaju pesat. Salah satunya karena Singapura memiliki perencanaan jangka panjang dengan siklus 5 tahun, 10 tahun, hingga 15 tahun.

"Pada setiap suksesi kepemimpinannya, baik untuk presiden maupun perdana menteri, tidak lepas dari pengenalan perencanaan jangka panjang tersebut. Sehingga siapapun yang menjadi presiden dan perdana menteri, akan selalu melanjutkan pembangunan dari pemerintahan sebelumnya. Jika Singapura yang memiliki luas wilayah sekitar 728,6 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 5,6 juta jiwa bisa memiliki perencanaan jangka panjang, Indonesia dengan total luas wilayah daratan dan laut mencapai 5,193 juta Km2 dan memiliki jumlah penduduk hingga 270 juta jiwa seharusnya juga memiliki perencanaan pembangunan jangka panjang yang berkesinambungan," terang Bamsoet.

Bamsoet memberikan apresiasi kepada Mr. Kwok Fook Seng atas dukungan pemerintah Singapura terhadap kepemimpinan Indonesia dalam G-20. Keduanya juga sepakat untuk terus meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Singapura yang telah berlangsung sejak tahun 1967.

Mengingat kedua negara memiliki kondisi geografis yang saling berdekatan, sekaligus memiliki geopolitik yang saling berkaitan. Khususnya dalam menghadapi berbagai permasalahan dunia, seperti ketegangan Amerika Serikat dengan China baik dalam hal perang dagang maupun menyikapi kondisi di Taiwan.

"Dalam bidang perdagangan, kita sedang mengupayakan agar neraca perdagangan Indonesia dan Singapura bisa seimbang. Mengingat dari total perdagangan Indonesia dan Singapura pada tahun 2021 yang meningkat sebesar 17,75 persen dari tahun 2020, Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar 3,8 miliar USD, meningkat 127 persen dari tahun 2020. Salah satunya disebabkan karena meningkatnya impor migas dari Singapura sebesar 58 persen dari tahun 2020," urai Bamsoet.

 

FOLLOW US