• Oase

Jagalah Empat Celah Pintu Agar Tidak Disesatkan Setan

Rizki Ramadhani | Kamis, 15/09/2022 11:15 WIB
Jagalah Empat Celah Pintu Agar Tidak Disesatkan Setan Ilustrasi (foto:pegawaijalanan)

Jakarta - Setan tidak pernah menyerah untuk menyesatkan manusia hingga hari kiamat kelak. Agama pun mengingatkan dengan tegas bahwa setan adalah musuh yang nyata. Sebagai muslim, sudah seharusnya menjauh dari apapun yang dapat menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan, yaitu neraka dan murka Allah Subhanahu wa ta`ala.

Ibnul Qayyim rahimahullah menerangkan dalam Badaa-i’ Al-Fawaid, bahwa setan mempunyai empat langkah yang menjadi pintunya dalam menyesatkan manusia.

Pintu pertama adalah banyak memandang, seperti tidak menahan diri dari memandang lawan jenis yang tidak dibenarkan syariat. Dengan tegas, Allah ﷻ berfirman dalam surah An-Nur (ke-24) ayat 30 dan 31. Lelaki dan wanita beriman diperintahkan untuk menjaga pandangan.

Demikian pula hadits dari Jarir bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu (HR. Muslim). Rasulullah ﷺ memerintahkan supaya memalingkan pandangan walaupun  yang tidak disengaja.

Pintu berikutnya, banyak bicara, apalagi terkait dengan kehormatan seorang muslim dan kemaslahatan bersama. Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkatalah yang baik, ataukah diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pintu setan selanjutnya, banyak makan. Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan dalam Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, bahwa manfaat dari tidak berlebihan makan bagi baiknya hati adalah hati akan semakin lembut, pemahaman semakin mantap, jiwa semakin tenang, hawa nafsu jelek tertahan, dan marah semakin terkendali. Hal ini berbeda dengan kondisi seseorang yang banyak makan.

Juga termasuk pintu masuknya setan adalah banyak bergaul tanpa diseleksi. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hendaknya setiap muslim menahan pandangan dari hal yang tidak dibenarkan, menjaga lisan dalam berbicara, tidak berlebihan mengonsumsi makanan, dan bergaul dengan menjaga syariat dan etika.

Semoga Allah ﷻ mudahkan kaum muslimin menutup empat celah pintu tersebut agar setan tidak mampu menguasai kita untuk mencapai tujuannya. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US