• Oase

Kesombongan Kaum `Ad Menantang Azab

Rizki Ramadhani | Rabu, 31/08/2022 17:53 WIB
Kesombongan Kaum `Ad Menantang Azab Ilustrasi (foto:muslimahdaily)

JAKARTA - Nabi Hud `Alaihissalam merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani. Beliau diutus untuk menyeru kaum ‘Ad agar beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala.

Nabi Hud `Alaihissalam merupakan satu dari empat nabi yang berasal dari bangsa Arab yang hidup sekitar 2.320-2.450 sebelum Masehi. Nama kaum `Ad diambil dari nama salah seorang leluhur mereka, yang nasabnya sampai kepada nabi Nuh `Alaihissalam.

Dalam Al-Qur’an surah Al Fajr (89) : 7-8, dan Asy Syu`ara’ (26) : 128-129, serta keterangan dari Ibnu Katsir rahimahullah, bahwa pemukiman kaum ‘Ad awal terletak antara Amman dan Hadramaut di Yaman. Tempat tinggal mereka merupakan kawasan tanjung dengan perbukitan yang berpasir (Al Ahqaaf). Nama tempatnya ialah Asy-Syihr. Pemukiman ini berada pada bagian lembah bernama Mughits.

Penduduk Iram (ibu kota kaum ‘Ad) tinggal di rumah-rumah yang memiliki tiang-tiang yang besar, dan membangun istana-istana dan benteng-benteng yang tinggi. Mereka sangat bangga dengan bangunan-bangunan tersebut yang memang belum pernah dibangun suatu kota seperti itu di negeri-negeri lain di masanya.

Kaum `Ad adalah suku Arab kuno yang disebutkan dalam Al-Qur`an. Mereka memiliki peradaban yang tinggi, banyak harta dan binatang ternak. Tempat mereka ketika itu menjadi ladang yang subur dan hijau, penuh dengan kebun-kebun yang indah dan mata air. Didukung teknik pengelolaan yang baik menjadikan unggul dalam bidang pertanian.

Bentuk fisik mereka berbeda dengan yang lain, tinggi dan kuat. Maka mudah bagi mereka untuk memenangkan peperangan melawan kaum lainnya, terlebih serangan mereka sangat mengerikan, suka menyiksa dengan kejam dan bengis.

Begitu banyak kenikmatan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta`ala namun mereka adalah kaum yang pertama menyembah patung setelah banjir besar zaman nabi Nuh `Alaihissalam. Berhala-berhala tersebut diberi nama Shamad, Shamud, dan Huran.

Bahkan mereka mengerjakan berbagai maksiat dan dosa serta mengadakan kerusakan di bumi. Mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang dan durhaka.

Allah Subhanahu Wa Ta`ala pun mengutus nabi Hud `Alaihissalam, mengajak mereka menyembah Allah Subhanahu Wa Ta`ala saja dan melarang berbagai kemaksiatan.

Nabi Hud `Alaihissalam juga mengingatkan atas berbagai nikmat yang telah diberikan Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Harapannya mereka mau bertobat dan meminta ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Juga disebutkan janji Allah yang akan menurunkan hujan yang sangat deras, dan akan menambahkan kekuatan kepada mereka, jika mau memohon ampun dan bertobat.

Maka kaumnya membantahnya dengan kasar dan sombong. Nabi Hud `Alaihissalam dikatakan kurang akal, pendusta, bahkan gila. Mereka tetap memilih menyembah patung, membanggakan diri dengan kekuatannya dan berbuat zalim serta mengolok-olok nabi Hud `Alaihissalam.

Akhirnya, Nabi Hud `Alaihissalam berlepas diri dari kesyirikan kaumnya. Dan menyampaikan kepada mereka bahwa Allah Subhanahu Wa Ta`ala akan mengganti kaum ‘Ad dengan kaum yang lainnya jika tetap berada dalam kesyirikan. Nabi Hud `Alaihissalam juga bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala terhadap tipu daya mereka.

Mereka tetap saja sombong, bahkan meminta disegerakan azab. Itu pula sebabnya Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman dalam surah Al-A`raf (7) ayat 71 mengabadikan jawaban nabi Hud `Alaihissalam kepada kaumnya,

"Dia (Hud) menjawab, "Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu.”

Semoga kaum muslimin selalu mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wa Ta`ala dan senantiasa bertobat serta memohon ampun kepada-Nya. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US