• Ototekno

Google Luncurkan Kampanye Anti-disinformasi di Negara Uni Eropa

Yati Maulana | Sabtu, 27/08/2022 13:30 WIB
Google Luncurkan Kampanye Anti-disinformasi di Negara Uni Eropa Google ekspansi ke Brazil dan rekrut tenaga lokal. Foto: Reuters

JAKARTA - Anak perusahaan Google Jigsaw akan meluncurkan kampanye minggu depan untuk mengatasi disinformasi di Polandia, Slovakia, dan Republik Ceko tentang pengungsi Ukraina berdasarkan penelitian oleh psikolog di dua universitas Inggris.

Bekerja sama dengan Jigsaw, psikolog dari universitas Cambridge dan Bristol telah menghasilkan klip 90 detik yang dirancang untuk "menyuntik" orang terhadap konten berbahaya di media sosial.

Klip, yang akan ditayangkan di slot iklan di YouTube Google dan juga di platform lain seperti Twitter, TikTok, dan Facebook Meta, bertujuan untuk membantu orang mengidentifikasi manipulasi emosional dan mengkambinghitamkan dalam judul berita.

"Jika Anda memberi tahu orang-orang apa yang benar dan salah, banyak orang akan membantah tetapi apa yang dapat Anda prediksi adalah teknik yang akan digunakan dalam menyebarkan informasi yang salah, seperti krisis Ukraina," Jon Roozenbeek, penulis utama laporan pada penelitian di balik kampanye, mengatakan dalam sebuah wawancara.

Penelitian ini tersebar di tujuh eksperimen, termasuk dengan sekelompok orang Amerika berusia di atas 18 tahun yang menonton berita politik di YouTube. Jigsaw mengekspos sekitar 5,4 juta YouTuber AS ke video inokulasi, dengan hampir satu juta menonton setidaknya selama 30 detik.

Kampanye ini dirancang untuk membangun ketahanan terhadap narasi anti-pengungsi, dalam kemitraan dengan organisasi non-pemerintah lokal, pemeriksa fakta, akademisi, dan pakar disinformasi.

Penyebaran informasi yang menyesatkan dan palsu di Amerika Serikat dan Eropa melalui jaringan media sosial telah menyebabkan berbagai pemerintah mendorong undang-undang baru untuk membendung kampanye disinformasi.

"Kami menganggap ini sebagai percobaan percontohan, jadi sama sekali tidak ada alasan bahwa pendekatan ini tidak dapat ditingkatkan ke negara lain," kata Beth Goldberg, kepala penelitian di Jigsaw, dalam sebuah wawancara.

"Polandia dipilih karena memiliki pengungsi Ukraina paling banyak," katanya, seraya menambahkan Republik Ceko dan Slovakia akan menjadi penentu arah yang berguna bagi seluruh Eropa.

Kampanye akan berlangsung selama satu bulan.

FOLLOW US