• News

Pilot Tertidur di Penerbangan Ethiopian Airlines, Pesawat Gagal Mendarat

Yati Maulana | Minggu, 21/08/2022 19:01 WIB
Pilot Tertidur di Penerbangan Ethiopian Airlines, Pesawat Gagal Mendarat Ilustrasi Ethiopian Airlines. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang pilot dan co-pilot keduanya tertidur di penerbangan Ethiopian Airlines dan melewatkan pendaratan yang dijadwalkan, meningkatkan kekhawatiran atas kelelahan awak, The Independent melaporkan pada hari Jumat.

Pasangan itu sedang mengerjakan penerbangan ET343 dari Khartoum, Sudan, ke Addis Ababa, Ethiopia, saat insiden itu terjadi.

Setelah meluncur pada ketinggian 37.000 kaki sebelum kedatangan, Boeing 737 dimaksudkan untuk turun untuk melakukan pendekatan landasan pacu, tetapi kontrol lalu lintas udara membunyikan alarm ketika pesawat mempertahankan ketinggiannya.

Operator mencoba menghubungi pilot dan co-pilot, tetapi tidak berhasil.

Namun setelah terbang melewati bandara tujuan, autopilot Boeing itu melepaskan diri, membunyikan alarm dan membangunkan kedua pilot.

Pesawat mendarat dengan selamat 25 menit kemudian setelah berputar kembali ke landasan pacu dan tetap di tanah selama sekitar dua setengah jam sebelum penerbangan berikutnya.

Pakar penerbangan Alex Macheras tweeted: "Sangat memprihatinkan insiden di maskapai terbesar di Afrika – Ethiopian Airlines Boeing 737 masih berada di ketinggian jelajah 37.000 kaki pada saat mencapai Addis Ababa. Mengapa tidak mulai turun untuk mendarat? Kedua pilot tertidur."

"Kelelahan pilot bukanlah hal baru, dan terus menjadi salah satu ancaman paling signifikan terhadap keselamatan udara — secara internasional."

Pengguna Twitter lainnya mengatakan: "Semoga kedua pilot dipecat dan otoritas penerbangan memulai penyelidikan pada jadwal tugas awak maskapai ini. Syukurlah tidak ada hal buruk yang terjadi."

Seorang mantan pekerja kontrol lalu lintas udara mencatat frekuensi insiden seperti itu, dengan mengatakan: "Percayalah ketika saya memberi tahu Anda bahwa itu juga terjadi di sini."

Seorang pilot ITA Airways Italia dipecat pada Mei tahun ini setelah diduga tertidur selama penerbangan dari New York City ke Roma.

Pilot dan co-pilot keduanya diduga tertidur, membuat kontrol lalu lintas udara tidak dapat berkomunikasi dengan pesawat selama lebih dari 10 menit.

FOLLOW US