JAKARTA - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang terus mendorong dilakukannya upaya dan langkah-langkah strategis bagi percepatan realisasi anggaran dan kegiatan, yang mengacu pada hasil Monitoring dan Evaluasi.

Salah satu upayanya yaitu melalui penyelenggaraan kegiatan Percepatan Realisasi Output dan Anggaran Semester II yang dilaksanakan selama kurun waktu tiga hari dan diikuti oleh seluruh unsur pimpinan dan penanggungjawab pelaksanaan program.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, realisasi anggaran berkaitan erat dengan pemulihan ekonomi. Dengan demikian, realisasi anggaran yang rendah akan menghambat pemulihan ekonomi. Hal ini bertolak belakang dengan upaya pemerintah yang tengah memacu pemulihan ekonomi dari segala sisi usai terpukul pandemi Covid-19.

Mentan Syahrul menambahkan bahwa percepatan realisasi anggaran di Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan rakyat, “Kalau penyerapannya rendah maka pemulihan ekonomi itu juga akan sangat berpengaruh.”

Pada keterangan terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi turut mendorong seluruh jajaran di BPPSDMP Kementan mendukung kegiatan monitoring dan evaluasi oleh jajaran evaluasi dan pelaporan di kantor pusat hingga UPT lingkup BPPSDMP di daerah.

"Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian. Sesuai rencana atau tidak yang ditetapkan organisasi, dalam hal ini BPPSDMP Kementan," kata Dedi.

Dedi juga mengingatkan para pejabat hingga staf agar tidak mengabaikan kewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi, yang saat ini didukung petugas monitoring dan evaluasi dari 56 Satuan Kerja di kantor pusat, UPT lingkup BPPSDMP dan Satker Dekonsentrasi untuk mendukung kinerja Koordinator Evalap di UPT hingga kantor pusat.

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto menyatakan bahwa kegiatan percepatan realisasi output dan Anggaran Semester II bertujuan untuk meningkatkan capaian kinerja lembaga.

"Kunci keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan birokrasi pemerintahan adalam dengan strategi pencapaian program melalui pendekatan Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi (KIS) yang baik," ujarnya.

Lebih lanjut Bambang juga menyatakan bahwa KIS yang baik sangat bermanfaat dalam pengembangan kelembagaan agar tercipta keselarasan dan keserasian hubungan antar unit kerja, sehingga kinerjapun akan semakin meningkat.

“KIS penting untuk menyelesaikan hal-hal yang berisifat strategis, misalnya berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat baik pemerintah pusat maupun kebijakan internal lembaga,” tambah Bambang.

Bambang pun berpesan melalui kegiatan ini Ia berharap agar setiap unit kerja dalam membangun keserasian hubungan agar kegiatan yang sudah direncanakan bisa terlaksana dan terfasilitasi dengan baik.