• News

20 Agustus Hari Nyamuk Sedunia, Kesadaran Cegah Penyakit Malaria

Tri Umardini | Sabtu, 20/08/2022 08:15 WIB
20 Agustus Hari Nyamuk Sedunia, Kesadaran Cegah Penyakit Malaria 20 Agustus Hari Nyamuk Sedunia, Kesadaran Cegah Penyakit Malaria. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Hari Nyamuk Sedunia atau World Mosquito Day diperingati pada 20 Agustus.

Peringatan ini berdasarkan penemuan Sir Ronald Ross yang berhasil menemukan bahwa nyamuk Anopheles betina dapat menularkan penyakit malaria ke manusia pada tahun 1897 silam.

Malaria merupakan penyakit yang sudah ada sejak zaman kuno dan termasuk penyakit yang banyak menyebabkan kematian.

Peringatan Hari Nyamuk Sedunia atau secara global ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya nyamuk pembawa malaria.

Saat ini, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Kelambu berinsektisida, perawatan pencegahan untuk wanita hamil dan bayi, dan penyemprotan residu dalam ruangan adalah semua cara untuk mengurangi penularan, tetapi prevalensi nyamuk di daerah yang terkena dampak parah seperti Afrika Sub-Sahara menimbulkan tantangan bagi tindakan pemberantasan.

Sejarah Hari Nyamuk Sedunia

Nyamuk, serangga kecil penghisap darah, bertanggung jawab untuk menularkan penyakit serius seperti malaria.

Tanpa vaksin yang tersedia saat ini, malaria — penyakit kuno yang mulai menyerang manusia sejak awal pertanian dan peradaban modern — tetap menjadi ancaman mematikan bagi orang-orang di seluruh dunia.

Disebabkan oleh parasit Plasmodium, malaria muncul dalam teks-teks sejarah sejauh milenium pertama SM. Faktanya, jejak pertama parasit malaria ditemukan pada sisa-sisa nyamuk yang berusia lebih dari 30 juta tahun!

Malaria telah mempengaruhi setiap benua kecuali Antartika, dan tetap menjadi masalah yang tersebar luas di beberapa bagian dunia termasuk Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Karibia.

Lebih dari 200 juta orang masih terjangkit malaria setiap tahun. Pada tahun 2010, 90% kematian akibat malaria terjadi di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan kekhawatiran tentang malaria yang resistan terhadap obat, yang dapat menghambat upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Hari Nyamuk Sedunia merupakan penghormatan kepada Sir Ronald Ross, seorang ahli bedah tentara Inggris yang bekerja di India, membuktikan bahwa nyamuk menularkan malaria dengan mengidentifikasi parasit malaria berpigmen pada nyamuk yang memakan pasien yang terinfeksi.

Penemuan ini merevolusi pengetahuan kita tentang penyakit ini dan mengarah pada tindakan pencegahan baru. Ross memenangkan Hadiah Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1902.

Ross mendeklarasikan Hari Nyamuk Dunia pertama saat itu juga, menyatakan bahwa dunia harus disadarkan akan hubungan antara nyamuk dan malaria.

Meskipun pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini telah mengarah pada tindakan pencegahan dan perawatan medis yang lebih inovatif, vaksin malaria tetap sulit dipahami. (*)

 

FOLLOW US