JAKARTA - Agustus menjadi bulan yang identik dengan perayaan kemerdekaan. Ya bangsa Indonesia memperingati hari besar yaitu HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.

Tahun ini, HUT ke-77 RI memiliki tema `Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat`.

Dalam suasana kemerdekaan ini, tak ada salahnya membaca Novel yang terkait dengan sejarah Indonesia.

Novel berjudul Segala yang Diisap Langit karya Pinto Anugerah menjadi satu di antaranya.

Kisah Novel Segala yang Diisap Langit berlatarkan masa perang Padri di tahun 1800-an.

Bukan tentang Tuanku Imam Bonjol atau perjuangan melawan Belanda kala itu, tapi tragedi yang menimpa keluarga-keluarga bangsawan Minangkabau, yang menjadi korban maupun pelaku perang Padri itu sendiri.

Ada politik, alegori menohok, dan tentang kaum adat yang membawa ideologi kekerasan.

Tokoh utama di sini adalah Rabiah. Ia mempunyai kepribadian yang kuat dengan ambisinya yang tinggi dalam mematahkan mitos yang beredar, bahwa garis keturunan keluarga bangsawan Minangkabau akan putus pada generasi ketujuh.

Apapun siap ia lakukan, tapi ternyata penghalang utama Rabiah malah kakak kesayangannya, Magek.

Setelah bergabung dengan Kaum Padri dari utara, Magek mengacungkan pedangnya ke arah Rubiah, siap menghancurkan semua yang dimilikinya dari harta, adat, keluarga, dan masa lalu.

Novel ini menceritakan perubahan zaman dari kejayaan para bangsawan Minangkabau yang hidup dari tambang emas, menuju kekuasaan gerakan Kaum Padri di Sumatera Barat.

Sang penulis memadukan data sejarah, data ingatan memori kolektif, data tentang mitos yang lahir dari peristiwa Padri, dengan kajian etnografis yang mendalam.

Detail Buku:

Judul: Segala yang Diisap Langit
pengarang: Pinto Anugrah
Harga: Rp 59.000
Jumlah Halaman: 144
Penerbit: Bentang Pustaka
Tanggal Terbit: 30 Agt 2021
Berat: 0.13 kg
ISBN: 9786022918424
Lebar: 13.5 cm
Bahasa: Indonesia
Panjang: 20.0cm
(*)