• Oase

Pertemuan Nabi Adam AS dan Nabi Musa AS

Rizki Ramadhani | Selasa, 16/08/2022 09:29 WIB
Pertemuan Nabi Adam AS dan Nabi Musa AS Ilustrasi (foto: kumparan)

Jakarta - Para Nabi Allah Subhanahu Wa Ta`ala memiliki berbagai kelebihan dibanding manusia biasa. Mukjizat dan kemuliaan mereka itu semestinya semakin mengokohkan keimanan kita. Sebagaimana nabi Adam ‘Alaihissalam yang Allah ﷻ menciptakannya dengan tangan-Nya, sementara makhluk yang lain diciptakan dengan kata “Kun“, dan mengizinkannya tinggal di Surga.

Demikian pula dengan nabi Musa ‘Alaihissalam yang termasuk ulul azmi, antara lain memiliki kemuliaan dapat berbicara langsung dengan Allah ﷻ dan mukjizat berupa tongkat. Bukan hanya itu, mereka berdua juga diberikan kemuliaan pernah bertemu dan berdialog walau hidup berbeda masanya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Adam dan Musa pernah berbantahan. Musa berkata, ‘Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Tetapi engkau telah mengecewakan kami karena menyebabkan kami keluar dari surga.’

Adam menjawab, ‘Engkau wahai Musa, engkau telah dipilih dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan kehendak-Nya engkau dapat bercakap-cakap dengan-Nya. Apakah engkau mencelaku karena urusan yang telah ditakdirkan Allah atasku sejak 40 tahun sebelum aku diciptakan-Nya?’

‘Demikianlah Adam membantah Musa, demikianlah Adam membantah Musa, demikianlah Adam membantah Musa.’ (HR. Bukhari, no. 3407 dan Muslim, no. 2652).

Dalam dialog di sisi Tuhan mereka tersebut, Nabi Musa ‘Alaihissalam mengingatkan Nabi Adam ‘Alaihissalam mengenai kemuliaan yang telah Allah ﷻ berikan kepada nabi Adam. Menurutnya, tidak pantas nabi Adam yang telah diberi kemuliaan semacam itu oleh Allah ﷻ, namun malah mendurhakai-Nya sehingga menurunkan dirinya dan anak cucunya dari Surga.

Mendengar pernyataan nabi Musa tersebut, maka nabi Adam menjawab dan mengingkarinya, bagaimana pernyataan tersebut berasal dari nabi Musa yang memiliki kemuliaan karena telah diangkat oleh Allah dengan risalah dan Kalam-Nya, diberi Lauh yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu, didekatkan kepada-Nya ketika bermunajat.

Selanjutnya nabi Adam ‘Alaihissalam mengingatkan bahwa Allah ﷻ menulis Taurat 40 tahun sebelum dirinya diciptakan. Juga mengingatkan bahwa di dalam Taurat terdapat, “Dan Adam durhaka kepada Tuhannya, maka dia sesat.” (QS. Thaha : 121).

Kemudian, nabi Adam mengingkari pernyataan nabi Musa yang menyalahkannya, padahal dirinya tidak mengeluarkan anak cucunya dari Surga, akan tetapi Allah ﷻ lah yang menjadikan keluarnya dia dengan sebab perbuatan yang dilakukan berupa memakan buah dari pohon yang dilarang. Itu telah ditakdirkan oleh Allah ﷻ atas nabi Adam 40 tahun sebelum dirinya diciptakan.

Nabi Adam ‘Alaihissalam pun mengungguli pernyataan nabi Musa hingga dirinyapun terdiam mendengar bantahan nabi Adam tersebut.

Hanya Allah Subhanahu Wa Ta`ala yang paling mengetahui hikmah atas kehendak Allah Azza wa Jalla yang mengeluarkan Nabi Adam dari Surga.

Semoga kaum muslimin dapat memperoleh ibrah dan berbagai mutiara faedah berharga serta menambah khazanah pengetahuan. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US