• Bisnis

SBR011 Catat Rekor SBN Ritel non Tradable, Bagaimana Peluang SR017?

Tri Umardini | Kamis, 04/08/2022 15:15 WIB
SBR011 Catat Rekor SBN Ritel non Tradable, Bagaimana Peluang SR017? SBR011 Catat Rekor SBN Ritel non Tradable, Bagaimana Peluang SR017? (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Tim investor Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tentu sudah tidak sabar menunggu penerbitan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017. Sebab instrumen investasi ini memang aman dan cuan di tengah kondisi pasar yang bergejolak saat ini.

Berdasarkan jadwal yang dirilis Kementerian Keuangan, Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis syariah yakni SR017 akan mulai ditawarkan pada 19 Agustus 2022 ini.

SR017 merupakan SBN Ritel seri keempat dan SBSN Ritel seri kedua yang akan diterbitkan pemerintah di 2022.

Jadwal Penawaran Seri SBN Ritel 2022

Seri SBN Ritel dan Masa Penawaran
Obligasi Negara Ritel ORI021
24 Januari - 17 Februari 2022

Sukuk Negara Ritel SR016
25 Februari - 17 Maret 2022

Savings Bond Ritel SBR011
25 Mei - 16 Juni 2022

Sukuk Negara Ritel SR017
19 Agustus - 14 September 2022*

Obligasi Negara Ritel ORI022
26 September - 20 Oktober 2022*

Sukuk Tabungan ST009
28 Oktober - 16 November 2022*

Dikutip dari Bareksa, bagi Smart Investor yang tidak hanya mencari instrumen investasi yang aman dan cuan, namun juga sesuai prinsip syariah, maka SR017 cocok jadi pilihan.

Sebab SR017 diterbitkan harus dengan fatwa syariah Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia.

Artinya MUI harus sudah memberikan lampu hijau agar SR017 bisa ditawarkan ke masyarakat.

Jadi bagi Smart Investor yang hanya mau berinvestasi di produk syariah, nggak perlu kuatir terhadap SR017.

Kira-kira bagaimana potensi penjualan SR017?

Untuk diketahui SBN Ritel seri sebelumnya yakni jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 berhasil mencatatkan dua rekor tertinggi baru dari sisi nominal penjulan dan jumlah investor SBN Ritel non tradable.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan SBR011 senilai Rp13,91 triliun.

SBR011 juga berhasil menggaet minat sebanyak 47.673 investor untuk berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN) seri kedua di 2022 tersebut. SBR011 yang merupakan SBN Ritel seri ketiga di 2022 itu ditawarkan pemerintah pada 25 Mei hingga 16 Juni 2022.

Kementerian Keuangan menyebutkan dana hasil penjualan SBR011 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, termasuk untuk pemulihan dampak pandemi Covid-19.

“Penerbitan SBR011 memecahkan rekor penerbitan SBN Ritelnon-tradable dari jumlah investor maupun dari nominalnya, baik dibandingkan dengan instrumen yang telah ditawarkan sebelumnya secara online maupun secara offline sebelum penggunaan sistem e-SBN di tahun 2018," sebut keterangan tertulis DJPPR Kementerian Keuangan.

SBR011 merupakan satu-satunya SUN Ritel non tradable yang diterbitkan tahun 2022 di mana seri ini terakhir diterbitkan pada bulan Juli 2021.

Animo masyarakat untuk membeli SBR011 sangat besar. Hal ini terbukti dengan pembelian SBR011 mengalami oversubscribe hingga 2,78 kali dari target awal Rp5 triliun.

"Terdapat 47.673 investor yang berinvestasi SBR011, di mana 20.948 (43,9 persen dari jumlah total investor) merupakan investor baru. Investor yang membeli SBR011 ini tersebar dari seluruh wilayah provinsi di Indonesia," demikian disampaikan DJPPR Kementerian Keuangan.

Prestasi rekor penjualan SBR011 cukup menggembirakan. Sebab kondisi pasar saat masa penawaran yakni pada Mei lalu sedang bergejolak.

Di pasar saham dipercaya sedang terjadi fenomena “Sell in May and go away” atau aksi jual investor di bulan Mei.

Di pasar obligasi juga serupa, tercatat pada Mei 2022 pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencatatkan arus modal asing keluar (outflow) Rp32,12 triliun. Kemudian pada Juni 2022 outflow tercatat Rp15,51 triliun.

Tingginya minat investor terhadap SBR011 salah satunya ditopang oleh likuiditas yang masih melimpah. Selain itu suku bunga deposito juga masih rendah, sehingga SBR011 yang menawarkan kupon 5,5% lebih menarik minat investor.

SBR011 juga diterbitkan di tengah tingginya ketidakpastian global. Mulai soal lonjakan inflasi yang terjadi di negara-negara di dunia, agresifnya kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, hingga konflik Rusia - Ukraina.

Namun kondisi ini justru berbuah berkah bagi SBR011 yang mendulang rekor nilai penjualan dan jumlah investor.

Mempertimbangkan tingginya animo investor terhadap SBN Ritel sebelumnya yakni SBR011, apakah SR017 akan mampu menorehkan prestasi serupa?

Untuk diketahui, saat ini kondisi pasar modal juga masih bergejolak dengan sentimen hampir serupa namun lebih beragam.

Yakni tren lonjakan inflasi, agresifnya kenaikan suku bunga acuan AS, belum usainya konflik Rusia - Ukraina, namun kini ditambah dengan potensi ketegangan AS - China akibat kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Negara Paman Sam, Nancy Pelosi ke Taiwan kemarin (2/8/2022).

Namun dengan karakter SR017 yang bersifat bisa diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder, maka sejatinya peluang SR017 diminati investor cukup tinggi. (*)

FOLLOW US