• News

Rusia Dukung China Atas Kunjungan Pelosi ke Taiwan yang Dianggap Provokatif

Yati Maulana | Rabu, 03/08/2022 08:07 WIB
Rusia Dukung China Atas Kunjungan Pelosi ke Taiwan yang Dianggap Provokatif Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu China Wang Yi bertemu di Denpasar, Indonesia 7 Juli 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Rusia mendukung China atas kunjungan ke Taiwan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi pada hari Selasa. Rusia memperingatkan Washington bahwa perjalanan provokatif semacam itu akan menempatkan Amerika Serikat pada jalur tabrakan dengan Beijing.

Pemimpin China Xi Jinping memperingatkan Presiden AS Joe Biden agar tidak bermain api atas Taiwan dalam panggilan telepon minggu lalu, tetapi tiga sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa Pelosi masih akan mengunjungi pulau itu.

"Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti sekarang apakah dia akan sampai di sana atau tidak, tetapi segala sesuatu tentang tur ini dan kemungkinan kunjungan ke Taiwan murni provokatif," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, mengatakan kunjungan yang diharapkan adalah upaya provokatif oleh Washington untuk menekan China - dengan siapa Rusia telah menjalin kemitraan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir.

"AS adalah provokator negara bagian," katanya. "Rusia menegaskan prinsip `satu Cina` dan menentang kemerdekaan pulau itu dalam bentuk apa pun."

China memandang kunjungan pejabat AS ke Taiwan sebagai sinyal yang menggembirakan bagi kamp pro-kemerdekaan di pulau itu. Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum AS untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

Dalam perang saudara Cina, Komunis Mao Zedong mengalahkan kekuatan Kuomintang (KMT), atau partai nasionalis, di bawah Chiang Kai-shek, memaksanya untuk melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949.

China telah berulang kali memperingatkan agar Pelosi tidak pergi ke Taiwan, yang diklaimnya sebagai miliknya, sementara Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak akan terintimidasi oleh "gertakan pedang" China.

FOLLOW US