• Kabar Desa

Kemendes PDTT Gandeng ITS Agar Pembangunan Desa Wisata Lebih Terukur

Budi Wiryawan | Kamis, 28/07/2022 18:21 WIB
Kemendes PDTT Gandeng ITS Agar Pembangunan Desa Wisata Lebih Terukur Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengunjungi Desa Wisata Waduk Tanjungan, Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022). (Foto: Kemendes PDTT)

Mojokerto - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Halim menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya jadi pendamping pengembangan desa wisata.

Pendampingan ITS Surabaya fokus pada penyusunan master plan agar pembangunan desa wisata lebih terukur dan terarah.

Setelah master plan disusun dengan melibatkan warga desa baru dibicarakan rencana pembangunan secara bertahap dan prioritas.

"Pendampingan penyusunan master plan ini penting banget supaya pembangunan kita ini jelas dan lebih terarah," kata Gus Halim saat mengunjungi Desa Wisata Waduk Tanjungan, Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022).

Lebih lanjut, Gus Halim mengingatkan bahwa wisata jangan menjadi tujuan melainkan dampak dari penataan lingkungan dengan tujuan memperbaiki ekosistem lingkungan warga desa.

Adapun wisata adalah dampak dari penataan lingkungan yang membuat lingkungan jadi menarik perhatian wisatawan.

Biasanya, kata Gus Halim, kalau wisata menjadi tujuan yang terlintas dalam pikiran perangkat desa adalah pabrikan atau wisata yang dipaksakan dan umurnya tidak akan bertahan lama.

Namun berbeda dengan wisata alam yang tidak akan lekang oleh waktu.

"Jangan merancang wisata tapi lakukan apa yang bermanfaat bagi alam, bagi lingkungan, bagi pengairan, bagi pertanian, bagi kehidupan warga masyarakat. Wisata itu dampak yang dihasilkan dari kondisi itu," tandas Mendes PDTT.

Gus Halim mengungkapkan salah satu yang sudah sesuai dengan prinsip di atas adalah Wisata Waduk Tanjungan.

Konon, pada 1981 Waduk Tanjungan dibangun oleh Departemen Kehutanan dengan maksud membantu warga desa yang sedang kesulitan air untuk menanam padi karena kekeringan.

Meski sudah berusia 40 tahun, lahan sekitar subur dan sekarang bisa jadi wisata karena pemandangannya yang indah dan sangat menarik. Padahal dulunya tujuan dibangun waktu bukan untuk dijadikan tempat wisata. Saat ini Waduk Tanjungan sudah murni dikelola oleh BUMDesa.

FOLLOW US