• News

Hormati Veteran, Korea Utara Gelar Acara Besar Tanpa Masker

Yati Maulana | Rabu, 27/07/2022 16:04 WIB
Hormati Veteran, Korea Utara Gelar Acara Besar Tanpa Masker Bendera Korea Utara. (Foto: Korea Herald)

JAKARTA - Korea Utara mengadakan acara publik besar-besaran tanpa masker untuk pertama kalinya sejak mendeklarasikan darurat COVID-19 pada Mei. Acara ini untuk menghormati para veteran perang Korea 1950-53 hanya beberapa hari setelah mengatakan krisis virus coronanya hampir berakhir.

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah pada hari Rabu menunjukkan ribuan peserta pada upacara tahunan tanpa masker, termasuk pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa dan veteran berseragam tua.

Negara tertutup itu mengatakan awal bulan ini bahwa mereka berada di jalur untuk "akhirnya meredakan" krisis COVID-19 pertama yang diumumkan secara publik, bahkan ketika negara tetangga Asia memerangi kebangkitan infeksi yang didorong oleh subvarian Omicron.

Kantor berita resmi KCNA pada hari Rabu melaporkan 18 kasus demam baru untuk hari Senin, hari ketiga berturut-turut di bawah 100 setelah mencapai 390.000 pada bulan Mei. Dikatakan 99,99% dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya.

Negara itu tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif COVID-19, tampaknya kekurangan pasokan pengujian. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bulan lalu situasinya bisa semakin buruk.

Upacara veteran di Pyongyang pada hari Selasa adalah untuk memperingati ulang tahun ke-69 dari gencatan senjata Perang Korea 27 Juli, yang membuat kedua Korea secara teknis masih berperang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang memberikan pidato pada upacara 2020, tidak menghadiri acara tersebut. Kim belum terlihat di media pemerintah sejak 8 Juli, menandai ketidakhadiran publik terlama tahun ini.

Pejabat Seoul dan Washington mengatakan Korea Utara telah membuat persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017. Menteri Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea mengatakan pada hari Selasa bahwa ada "kemungkinan" uji coba pada saat peringatan itu.

FOLLOW US