• Ototekno

Google Dituding Ingkar Janji Melindungi Wanita Pengunjung Klinik Aborsi

Yati Maulana | Minggu, 24/07/2022 15:01 WIB
Google Dituding Ingkar Janji Melindungi Wanita Pengunjung Klinik Aborsi Google Map

JAKARTA - Para peneliti menuduh Google gagal memenuhi janjinya setelah perusahaan berjanji untuk melindungi riwayat lokasi orang-orang yang mengunjungi klinik aborsi.

Tech Transparency Project, cabang riset dari organisasi nirlaba Campaign for Accountability, menemukan bahwa pengguna Android masih bisa mendapatkan akses ke riwayat lokasi perangkat pengguna lain tanpa yang terakhir diberi tahu bahwa mereka dapat dilacak.

"Tidak jelas bagaimana Google berencana untuk menerapkan kebijakan (terkait aborsi) ini dan berapa lama lokasi sensitif akan tetap berada di garis waktu lokasi pengguna sebelum raksasa teknologi itu menghapusnya," kata TTP dalam sebuah laporan.

"Ketika TTP membawa telepon ke klinik aborsi, lokasi persis klinik tersebut tetap berada di riwayat lokasi Google selama lebih dari seminggu, menunjukkan bahwa Google belum menerapkan perubahan ini atau sistem perusahaan untuk mendeteksi dan menghapus lokasi sensitif rusak."

Google menanggapi tuduhan tersebut, menyebut eksperimen TTP sebagai "skenario yang tidak mungkin" mengingat keadaan di mana pengguna akan mengakses perangkat seseorang yang melanggar perlindungan keamanan dan privasinya.

"Kami selalu mencari cara untuk memberi orang lebih banyak kontrol dan perlindungan dalam setiap skenario, betapapun tidak mungkinnya," kata juru bicara Google.

"Seperti yang kami umumkan awal bulan ini, jika sistem kami mengidentifikasi bahwa seseorang yang telah memilih Riwayat Lokasi mengunjungi klinik aborsi, di antara tempat-tempat lain, kami akan menghapus entri ini dari Riwayat Lokasi segera setelah mereka berkunjung. Perubahan itu sekarang berlaku dan akan berlaku untuk semua kunjungan semacam itu ke depannya."

Pada awal Juli, Google merilis pernyataan yang berjanji untuk melindungi privasi mereka yang mencari aborsi di AS dengan menghapus data lokasi yang menunjukkan saat pengguna mengunjungi klinik aborsi.

Langkah ini dilakukan setelah kekhawatiran bahwa jejak digital dapat memberi tahu pihak berwenang jika seseorang mengakhiri kehamilan secara ilegal.

Pada saat itu, raksasa teknologi itu mengatakan perubahan itu akan berlaku "dalam beberapa minggu mendatang."

"Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan privasi yang kuat bagi orang-orang yang menggunakan produk kami, dan kami akan terus mencari cara baru untuk memperkuat dan meningkatkan perlindungan ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan komitmennya untuk memperkuat privasi pengguna.

FOLLOW US