• Kabar Desa

Alumni Ponpes Butuh Kelembagaan Kuat Agar Berkontribusi pada Pondok Pesantren

Budi Wiryawan | Senin, 18/07/2022 12:05 WIB
Alumni Ponpes Butuh Kelembagaan Kuat Agar Berkontribusi pada Pondok Pesantren Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

Jombang - Alumni pondok pesantren (Ponpes) membutuhkan kelembagaan yang kuat agar bisa lebih banyak bermanfaat. Kelembagaan yang kuat dapat menghasilkan design tugas dan tanggung jawab alumni agar berkontribusi baik fisik maupun non-fisik kepada Ponpes.

Pesan itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Halim di depan peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 1 Ikatan Alumni Pondok Pesantren Mamba`ul Ma`arif (IKAPPMAM) Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Minggu (17/7/2022).

"Mukernas sebaiknya menghasilkan desain soal tugas alumni yang kemudian menjadi doktrin alumni, misalnya mendoakan dzuriyah berumur panjang," kata Gus Halim.

Gus Halim juga berharap Mukernas ini bisa menghasilkan keputusan atau langkah nyata yang bisa memaksimalkan alumni Mamba`ul Ma`arif.

"Ukuran dan keberlanjutan pesantren, salah satu yang utama adalah jumlah santri. Jika alumni tidak berkontribusi terhadap pertambahan jumlah santri itu berarti belum berkontribusi terhadap keberlanjutan pondok pesantren," lanjutnya

Dengan demikian, alumni juga perlu didoktrin untuk mendukung sejumlah lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan pesantren.

"Tapi perlu ada rumusan dan ukuran untuk menjadi bagian Mamba`ul Ma`arif," imbuhnya.

Rumusan dan keputusan termasuk doktrinasi ini harus tetap dilakukan evaluasi setiap tahun. Perlu ada review dan tindaklanjut kemudian menentukan solusi dan rekomendasi.

"Output dari Mukernas ini kemudian ditindaklanjuti di lapangan," kata Gus Halim.

Gus Halim juga menuturkan salah satu kepedulian alumni kepada lembaga adalah mendoakan dzuriyah. Karena pengelolaan pesantren tidak bisa dilepaskan dari dzuriyah maka mendoakan dzuriyah menjadi bagian penting untuk membangun kebersamaan. Karena menurutnya, dzuriyah para kiai dan guru terus mendoakan santri dan alumni.

"Wasiat KH Bisri Syansuri tokoh Nahdlatul Ulama (NU) menyebutkan bahwa pengasuh utama pondok pesantren diharapkan berasal dari dzuriyah garis laki-laki. Oleh karena itu, para alumni harus selalu mendoakan para dzuriyah agar berumur panjang," kata Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Gus Halim juga berharap dengan kelembagaan yang kuat akan semakin menambah rasa kepemilikan alumni atas Ponpesnya. Hal demikian sesuai dengan penjelasan pengasuh Pesantren Denanyar, KH Abdul Salam Sohib maka para alumni dan santri adalah dzuriyah.

"Hingga kita harus bangun paradigma. Alumni harus perhatikan pondok pesantren," kata Gus Halim.

Gus Halim berharap dikotomi antara alumni dan dzuriyah perlu secara pelan-pelan dihilangkan pembatasnya.

"Sehingga alumni dan dzuriyah itu kita. Konsep dzuriyah harus diperluas hingga ada kebersamaan," kata mantan Ketua DPRD Jatim ini.

Diakhir sambutannya, Gus Halim mendorong IKAPPMAM menjadi lembaga yang kuat agar terus memposisikan diri sebagai satu institusi yang berbadan hukum dan lebih berkontribusi bagi Mamba’ul Maarif. Dengan demikian, IKAPPMAM mampu mengakses program pemerintah yang ujungnya untuk Mamba`ul Ma`arif.

"Saya harap Mukernas ini bisa membantu Mamba`ul Ma`arif sebagai wujud bakti kepada KH Bisri Syansuri," pesan Gus Halim.

FOLLOW US