Jakarta  - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani untuk mengenali cara pengairan yang baik untuk mendukung peningkatan produksi pertanian. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani pasti memahami pentingnya keberadaan air untuk pertanian. 

"Kementan pun mendukung hal itu dengan bangunan embung atau saluran irigasi. Tapi jika petani tidak bisa memanfaatkan dengan benar produksi tidak bisa maksimal," tutur Mentan. 

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pengetahuan petani harus terus ditingkatkan. 

"Kita ingin pertanian memberikan dampak signifikan untuk petani. Oleh sebab itu, kita terus upgrade pengetahuan petani. Termasuk untuk mengetahui tata cara pengairan untuk mendapatkan hasil maksimal," kata Dedi. 

Ia menambahkan, Kementan juga memaksimalkan berbagai program untuk meningkatkan pengetahuan petani. Salah satunya melalui program Sekolah Lapang Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).

Melalui Sekolah Lapang yang berlangsung di Daerah Irigasi Karau, Desa Teke, Kecamatan Palibelo, tepatnya pada Poktan La Janga 1 di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), petani mendapatkan pengetahuan soal pemanfaatan air.

Petani mendapatkan materi mengenai tata guna air menjelang pemasakan bulir. Adapun yang dimanfaatkan adalah komoditi padi varietas Inpari 32 dengan sumber benih swadaya.

Peserta Sekolah Lapang pertemuan ke-8, Senin (11/7), diikuti 20 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dewasa dan 5 perempuan, serta 2 pemuda.  Sebagai fasilitator adalah Penyuluh PP Swadaya & Staf Lapangan, dan supervisor DPIU, KJF Distanbun Kabupaten Bima, dan TPM.