• News

Ingin Impor Bahan Bakar Rusia, Presiden Sri Lanka Minta Bantuan Putin

Yati Maulana | Rabu, 06/07/2022 21:05 WIB
Ingin Impor Bahan Bakar Rusia, Presiden Sri Lanka Minta Bantuan Putin Antrean panjang untuk kebutuhan pokok kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Sri Lanka, bagi mereka yang mampu membelinya (foto: bbc.com)

JAKARTA - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada hari Rabu mengatakan dia mendesak pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk membantu negara kepulauan yang kekurangan uang itu mengimpor bahan bakar karena menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade.

Kekurangan devisa karena salah urus ekonomi dan dampak krisis COVID-19, Sri Lanka telah berjuang untuk mengimpor bahkan kebutuhan pokok, yang menyebabkan kekurangan obat-obatan, makanan, dan bahan bakar yang parah.

"Memiliki telecon yang sangat produktif dengan Presiden #Rusia, Vladimir Putin," kata Presiden Gotabaya Rajapaksa dalam sebuah tweet, menambahkan bahwa ia telah meminta dukungan kredit dari Rusia untuk mengimpor bahan bakar.

Dengan stok bensin dan solar yang hampir habis, Sri Lanka telah memperpanjang penutupan sekolah di seluruh negeri dan meminta pegawai negeri untuk bekerja dari rumah.

Sri Lanka telah membeli minyak dari Rusia untuk mengatasi krisis, dan pemerintah telah mengindikasikan bersedia untuk melakukan pembelian lebih lanjut. "Kami dengan suara bulat sepakat bahwa memperkuat hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan dan budaya adalah yang terpenting dalam memperkuat persahabatan yang dimiliki kedua negara," kata Rajapaksa.

DUKUNGAN PARIWISATA
Sri Lanka juga akan mengadakan road show di lima kota di India untuk menarik lebih banyak pengunjung dari tetangga utaranya yang padat untuk membawa lebih banyak mata uang asing, kata menteri pariwisatanya.

Terkenal dengan perbukitannya, pantainya yang masih asli dan kota-kota tepi lautnya yang santai, Sri Lanka telah menjaring pengunjung tetap dari India sekitar 61.951 turis, yang terbanyak dari negara asing mana pun, dalam lima bulan pertama tahun ini.

"Sri Lanka harus memiliki pendapatan pariwisata jika ingin keluar dari krisis ini. Itu penting," kata Menteri Pariwisata Harin Fernando kepada wartawan.

Fernando mengatakan dia berharap negara itu akan mengakhiri tahun dengan sekitar satu juta turis, dibandingkan dengan kurang dari 200.000 kedatangan tahun lalu, meskipun beberapa negara, termasuk Inggris, telah mengeluarkan peringatan yang meminta warganya untuk hanya melakukan perjalanan penting ke Sri Lanka. "Kami yakin musim dingin akan bagus," kata Fernando.

FOLLOW US