JAKARTA - Tim penyelamat melanjutkan pencarian pada hari Selasa untuk 13 pendaki yang hilang setelah bagian dari gletser yang tinggi di Pegunungan Alpen Italia, runtuh pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Harapan untuk menemukan korban selamat, memudar setelah lebih dari 36 jam bencana terjadi, yang memicu kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim di pegunungan. Tiga orang dari Republik Ceko termasuk di antara mereka yang belum ditemukan.

Longsoran hari Minggu terjadi di Marmolada, yang pada ketinggian lebih dari 3.300 meter (10.830 kaki) merupakan puncak tertinggi di Dolomites, di Pegunungan Alpen Italia timur yang membentang di wilayah Trento dan Veneto.

Dengan puncak yang masih tidak stabil, penyelamat menggunakan drone dan helikopter untuk mencari korban atau mencoba menemukan mereka melalui sinyal ponsel mereka.

Media Italia mengatakan mereka yang dipastikan tewas termasuk Davide Miotti, pemandu alpine lokal berusia 51 tahun yang mengelola toko olahraga di daerah tersebut.

Sebagian besar Italia mengalami gelombang panas awal musim panas ini dan para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat gletser yang sebelumnya stabil lebih sulit diprediksi.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan bencana itu terkait dengan faktor lingkungan. "Pemerintah harus memikirkan apa yang telah terjadi dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa apa yang terjadi tidak mungkin terulang lagi atau bahkan dapat dihindari," katanya saat berkunjung ke lokasi, Senin.

Italia pada hari Senin mengumumkan keadaan darurat untuk daerah termasuk Veneto di sekitar sungai Po, yang menyumbang sekitar sepertiga dari produksi pertanian negara itu dan menderita kekeringan terburuk dalam 70 tahun.