• News

Drone dan Helikopter Dikerahkan Cari Korban Glester Runtuh di Italia

Yati Maulana | Senin, 04/07/2022 20:02 WIB
Drone dan Helikopter Dikerahkan Cari Korban Glester Runtuh di Italia Puncak Punta Rocca terlihat setelah bagian dari gletser Marmolada runtuh di Pegunungan Alpen Italia 4 Juli 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Awak helikopter dan drone mencari sekitar 15 orang yang hilang di Pegunungan Alpen Italia pada Senin setelah bagian dari gletser gunung runtuh, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai delapan orang.

Sebagian besar Italia dilanda gelombang panas awal musim panas dan para ahli mengatakan bencana itu terkait dengan perubahan iklim yang membuat gletser lebih tidak stabil.

Longsoran hari Minggu terjadi di Marmolada, yang pada ketinggian lebih dari 3.300 meter merupakan puncak tertinggi di Dolomites, sebuah pegunungan di Pegunungan Alpen Italia timur yang membentang di wilayah Trento dan Veneto. "Ini adalah kecelakaan pertama dalam sejarah gunung itu," kata Gino Comelli, yang membantu mengoordinasikan upaya penyelamatan.

Puncaknya terlalu tidak stabil bagi penyelamat untuk mencoba mendekati dengan berjalan kaki, kata Comelli, menambahkan bahwa cuaca panas baru-baru ini telah menjadi faktor keruntuhan.

Paus Fransiskus mengatakan dia berdoa untuk para korban dan keluarga mereka. "Tragedi yang kita alami dengan perubahan iklim harus memaksa kita untuk segera mengejar cara-cara baru yang menghormati manusia dan alam," katanya di Twitter.

Empat korban diidentifikasi pada hari Senin, tiga di antaranya orang Italia, termasuk dua pemandu Alpine, dan satu lagi dari Republik Ceko, kantor berita AGI melaporkan, mengutip tim penyelamat.

Meningkatnya suhu rata-rata telah menyebabkan gletser Marmolada, seperti banyak lainnya di seluruh dunia, terus menyusut selama beberapa dekade terakhir. "Runtuhnya gletser Marmolada adalah bencana alam yang terkait langsung dengan perubahan iklim," kata Poul Christoffersen, profesor glasiologi di University of Cambridge.

"Gletser elevasi tinggi seperti Marmolada sering curam dan mengandalkan suhu dingin di bawah nol derajat Celcius agar tetap stabil," katanya. "Gletser bencana runtuh seperti ini menjadi lebih sering."

Luca Biagini, mantan kepala pemandu alpine mengatakan bencana itu, bagaimanapun, "tidak dapat diprediksi, tidak ada yang bisa membuat kami mengharapkan sesuatu seperti ini". Dia menambahkan bahwa suhu tinggi merupakan faktor penting tetapi ada musim yang lebih panas di masa lalu, termasuk musim panas yang memecahkan rekor pada tahun 2003.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan kepala badan Perlindungan Sipil Nasional akan mengunjungi daerah itu pada Senin malam.

FOLLOW US