• Info MPR

Kemampuan Berinovasi Anak Bangsa Harus Dilandasi Nilai-Nilai Kebangsaan

Akhyar Zein | Kamis, 30/06/2022 14:55 WIB
Kemampuan Berinovasi Anak Bangsa Harus Dilandasi Nilai-Nilai Kebangsaan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat memberikan Kuliah Umum dan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Aula Nuku, Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Rabu siang (29/6).(foto: Humas MPR)

JAKARTA -  Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan upaya membangun kemampuan inovasi anak bangsa harus dibarengi penanaman nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus kebangsaan, agar generasi penerus mampu menjawab berbagai tantangan di masa datang.

"Dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi saat ini, setiap anak bangsa harus memiliki kemampuan inovasi dan karakter yang kuat dilandasi nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus kebangsaan," kata Lestari saat memberikan Kuliah Umum dan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Aula Nuku, Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Rabu siang (29/6).

Menurut Lestari, agar anak bangsa memiliki kemampuan inovasi yang baik sejak dini harus dibangun kemampuan belajar dan menganalisa yang baik dalam setiap menghadapi persoalan.

Lestari menilai kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian harus diimbangi dengan kemampuan analisa yang baik, sehingga setiap anak bangsa mampu beradaptasi dalam menghadapi berbagai perubahan.

Namun kemampuan inovasi saja tidak cukup. Sehingga setiap anak bangsa harus memiliki karakter yang kuat lewat pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengakui nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki dan bersumber pada empat konsensus kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal ika, lahir dari kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu.

Salah satu buktinya adalahlambang Kesultanan Ternate, berupa burung Goheba berkepala dua dengan kedua sayap yang turun.
Dua kepala burung Goheba itu bermakna keseimbangan antara dunia dan akhirat. Selain itu sayap yang turun melambangkan sikap hidup yang harus merangkul semua manusia yang berlainan ras, suku, agama dan golongan.

"Jadi jauh sebelum terbentuknya Indonesia dengan Pancasila-nya, di jaman kerajaan-kerajaan Nusantara, sudah memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara kita sekarang," ujarnya.

 

FOLLOW US