• News

Terjadi Lagi, Seorang Jurnalis Meksiko Ditembak Mati di Rumahnya

Yati Maulana | Kamis, 30/06/2022 10:03 WIB
Terjadi Lagi, Seorang Jurnalis Meksiko Ditembak Mati di Rumahnya Polisi menjaga tempat kejadian di mana jurnalis Antonio de la Cruz dibunuh di Ciudad Victoria, di negara bagian Tamaulipas, Meksiko 29 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang wartawan Meksiko tewas pada hari Rabu di salah satu negara bagian perbatasan utara paling kejam di negara itu, kata pihak berwenang. Peristiwa itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan di salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan.

Antonio de la Cruz, seorang jurnalis untuk surat kabar lokal Expreso, ditembak dan dibunuh di rumahnya di ibu kota negara bagian Tamaulipas, Ciudad Victoria, kata surat kabar itu.

Kematiannya adalah yang kedua dari seorang karyawan di outlet tersebut setelah pembunuhan rekannya Hector Gonzalez pada tahun 2018, menurut organisasi hak asasi manusia Article 19.

Tamaulipas adalah negara bagian pantai Teluk, tepat di selatan Texas, tempat kartel narkoba berebut rute penyelundupan yang menguntungkan. Jurnalis lokal yang fokus pada kejahatan dan korupsi sangat rentan.

Expresso telah menjadi sasaran beberapa serangan di masa lalu, kata Pasal 19. Pada tahun 2012, sebuah bom mobil meledak di depan kantor surat kabar tersebut, dan pada tahun 2018, sebuah kepala yang terpenggal ditinggalkan di dalam pendingin di luar.

"Diyakini bahwa serangan itu adalah pesan intimidasi dan ancaman terhadap semua (wartawan) di Tamaulipas," kata direktur regional Article 19 Leopoldo Maldonado kepada Reuters.

Kematian De la Cruz mengikuti pembunuhan setidaknya delapan pekerja media lainnya di Meksiko tahun ini sebagai akibat dari jurnalisme mereka, menurut Pasal 19.

Putri wartawan juga terluka dalam serangan itu. Gubernur Tamaulipas Francisco Garcia Cabeza de Vaca mengatakan pada Rabu sore dia dalam kondisi kritis. "Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan mereka yang bertanggung jawab, dan kami akan menghukum mereka dengan berat hukum," kata gubernur.

Kantor Kejaksaan Agung Tamaulipas mengatakan dalam konferensi pers Rabu malam bahwa senjata yang digunakan untuk membunuh de la Cruz adalah pistol kaliber 40, yang digunakan secara eksklusif di negara itu oleh tentara. Namun, pihaknya tidak mengesampingkan keterlibatan kejahatan terorganisir.

Anggota keluarga De la Cruz telah terdaftar dalam program perlindungan negara, kata Jaksa Agung Irving Barrios. Kekerasan terhadap media telah meroket selama pemerintahan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Article 19.

FOLLOW US