• News

Thailand Legalkan Ganja, Pasien Kanker Sambut Gembira Pasokan Murah

Yati Maulana | Senin, 20/06/2022 22:10 WIB
Thailand Legalkan Ganja, Pasien Kanker Sambut Gembira Pasokan Murah Jiratti Kuttanam, 42, seorang pasien kanker payudara menyiapkan rokok ganja di rumahnya di Bangkok, Thailand, 14 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Bagi Jiratti Kuttanam, pelonggaran pembatasan ganja di Thailand berarti satu hal di atas segalanya, pasokan produk yang lebih murah yang dia gunakan untuk mengatasi rasa sakit dan penyakit yang disebabkan oleh perawatan kanker payudaranya.

Thailand pekan lalu menjadi negara Asia pertama yang melegalkan pertumbuhan dan konsumsi ganja swasta, sebuah langkah yang dikatakan pihak berwenang akan meningkatkan pertanian dengan memberi petani tanaman komersial baru yang berharga.

Jiratti, 42, mengatakan dia dan pasien lain juga akan merasakan manfaatnya lebih dekat ke rumah.

Ganja medis sudah legal di sana sejak 2018. Namun, sebelum undang-undang itu berubah, dia harus mengandalkan harga impor luar negeri. Beberapa pasien pergi ke pengedar ilegal.

Tunas ganja yang diimpor biasanya berharga 700 baht ($20) per gram, tetapi harganya telah turun setengahnya, kata Jiratti.

"Saya telah mengonsumsi ganja secara teratur sehingga saya tidak perlu merasa sakit," katanya sambil merobek dan merebus daun ganja untuk membuat teh infus, memenuhi apartemen satu kamar tidurnya di Bangkok dengan baunya yang khas.

Dia didiagnosis menderita kanker payudara stadium lanjut lima tahun lalu. Dua tahun kemudian dia mulai menggunakan minyak ganja dan produk lainnya untuk mengurangi rasa sakit, muntah, kelelahan dan kecemasan yang dia derita setelah kemoterapi.

Tanaman lokal yang legal berarti pasokan produk tersebut lebih andal - hal yang baik selama pasien tahu cara menggunakannya, katanya. "Saya pikir Anda perlu pendidikan. Anda perlu mempelajari cara menggunakannya dengan cara yang benar. Itu bisa berbahaya. Bisa berbahaya juga, lho."

Relaksasi pembatasan di Thailand tidak berarti benar-benar gratis untuk semua. Pekan lalu, peraturan baru mulai berlaku untuk penawaran merokok ganja di tempat umum, serta penjualannya kepada orang-orang di bawah 20 tahun, wanita hamil, dan ibu menyusui.

FOLLOW US