• News

Pejabat Hina Nabi, Indonesia dan Malaysia Panggil Diplomat India

Yati Maulana | Rabu, 08/06/2022 12:15 WIB
Pejabat Hina Nabi, Indonesia dan Malaysia Panggil Diplomat India Warga Mumbai menuntut penangkapan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma karena komentarnya yang menghujat Nabi Muhammad, di Mumbai, India, 6 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Indonesia dan Malaysia sama-sama memanggil utusan India di negara masing-masing atas pernyataan menghina Nabi Muhammad oleh dua pejabat dari partai yang berkuasa di negara Asia Selatan itu.

Tindakan ini terjadi saat kemarahan menyebar ke seluruh dunia Arab dan negara negara Muslim, serta berbagai negara Timur Tengah yang juga telah memanggil utusan New Delhi. Supermarket Kuwait juga bertindak dengan menghapus produk India.

Pernyataan juru bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Perdana Menteri India Narendra Modi, yang sejak itu ditangguhkan, memicu kehebohan.
Pejabat lain, kepala media partai untuk Delhi, memposting tweet minggu lalu tentang Nabi yang kemudian dihapus.

Juru bicara kementerian luar negeri Indonesia Teuku Faizasyah mengatakan kepada AFP bahwa duta besar India di Jakarta, Manoj Kumar Bharti, dipanggil pada hari Senin, dan pemerintah mengajukan keluhan tentang retorika anti-Muslim.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, kementerian tersebut mengatakan Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar, sangat mengutuk pernyataan menghina yang tidak dapat diterima, yang dibuat oleh dua politisi India terhadap Nabi Muhammad.

Tweet itu tidak menyebutkan nama para pejabat itu tetapi merupakan referensi yang jelas kepada juru bicara BJP Nupur Sharma dan kepala media partai Delhi Naveen Jindal, yang dikeluarkan dari BJP, menurut laporan media India.

Malaysia juga tanpa syarat mengutuk pernyataan menghina oleh para politisi India, kementerian luar negerinya mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa malam, menambahkan bahwa mereka telah menyampaikan "penolakan total" kepada utusan India.

"Malaysia menyerukan India untuk bekerja sama dalam mengakhiri Islamofobia dan menghentikan tindakan provokatif untuk kepentingan perdamaian dan stabilitas," katanya.

Partai Modi, yang dalam dekade terakhir telah membangun dominasi di India dengan memperjuangkan identitas Hindu, sering dituduh melakukan kebijakan diskriminatif terhadap minoritas Muslim di negara itu.

Pada hari Minggu, dia menskors Sharma karena mengungkapkan "pandangan yang bertentangan dengan posisi partai" dan mengatakan "menghormati semua agama." Sharma mengatakan di Twitter bahwa komentarnya sebagai tanggapan atas "penghinaan" yang dibuat terhadap dewa Hindu Siwa.

Namun pernyataan tersebut, yang memicu protes di kalangan Muslim di India, memicu reaksi lain dari komunitas Muslim Indonesia. Kata-kata Sharma “tidak bertanggung jawab, tidak sensitif, menyebabkan ketidaknyamanan dan melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata eksekutif senior Majelis Ulama Indonesia Sudarnoto Abdul Hakim dalam sebuah pernyataan Senin.

Dia mengatakan pernyataan itu juga bertentangan dengan resolusi PBB untuk memerangi Islamofobia, yang diadopsi pada bulan Maret.

FOLLOW US