• News

Kasus COVID Taiwan Capai Puncak dan Bersiap Hidup Bersama Virus

Yati Maulana | Sabtu, 28/05/2022 14:14 WIB
Kasus COVID Taiwan Capai Puncak dan Bersiap Hidup Bersama Virus Covid Taiwan saat ini mencapai puncaknya dan mereka bersiap hidup berdampingan dengan virus dan mulai membuka permbatasan. Foto: Reuters

JAKARTA - Pandemi COVID-19 di Taiwan telah mencapai puncaknya, dengan kasus pada tingkat yang tinggi tetapi stabil, kata pemerintah pada hari Jumat. Negara ini mempertahankan kebijakan untuk secara bertahap melonggarkan pembatasan dan membiarkan pulau itu hidup dengan virus.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan infeksi dapat bertahan di dekat level saat ini untuk sementara waktu sebelum menurun. Dia sebelumnya memperkirakan puncak bisa muncul pada akhir Mei.

Lebih dari 94.800 kasus dan 126 kematian terkait COVID yang dilaporkan selama 24 jam terakhir, keduanya merupakan rekor, tetapi Chen menunjukkan trennya.

"Secara keseluruhan, kasus harian tetap stabil," kata menteri dalam konferensi pers. "Mereka telah stabil dalam seminggu terakhir ini. Kami berharap puncak ini akan segera berlalu."

Bahkan dengan kasus yang berkisar sekitar 70.000 hingga 90.000 per hari, pemerintah bertekad untuk mengakhiri kebijakan nol-COVID yang sangat dipuji yang mencakup sebagian besar penutupan perbatasan.

Tempat tidur rumah sakit yang diperuntukkan bagi pasien COVID memiliki tingkat hunian 59 persen dan beban sumber daya medis tetap stabil, kata Chen, meskipun ia menambahkan bahwa pemerintah mengawasi dengan cermat jumlah kematian.

"Kami sangat waspada dan mengawasi jumlah ini dengan cermat," katanya, mendesak rumah sakit untuk mengalokasikan unit perawatan intensif yang cukup untuk pasien COVID.

Pemerintah menyebut perubahan kebijakannya sebagai "model Taiwan baru" - secara bertahap hidup dengan virus dan menghindari penutupan ekonomi. Toko-toko, restoran, dan pusat kebugaran sekarang buka dan pertemuan diizinkan seperti biasa, tetapi pemakaian masker diperlukan di banyak tempat.

Sebagian besar kasus di Taiwan yang divaksinasi tinggi adalah varian Omicron, dengan lebih dari 99,7 persen pasien menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Menteri mengatakan pihak berwenang sedang bekerja untuk lebih melonggarkan kontrol perbatasan. Kebijakan baru akan diumumkan pada bulan Juni, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Cepat atau lambat Taiwan akan membuka kembali perbatasannya," katanya. "Itu sesuatu yang harus dilakukan."

Taiwan tidak pernah melakukan penguncian penuh, meskipun perbatasannya sebagian besar tetap ditutup kecuali untuk warga negara dan pemegang kartu tempat tinggal.

FOLLOW US