• News

Rekor, Risiko Kerawanan Pangan Brasil Hampir Menyamai Zimbabwe

Yati Maulana | Jum'at, 27/05/2022 14:05 WIB
Rekor, Risiko Kerawanan Pangan Brasil Hampir Menyamai Zimbabwe Sekelompok penduduk daerah kumuh Chapeu Mangueira menyiapkan makanan untuk tunawisma di lingkungannya selama wabah COVID di Rio de Janeiro, Brasil. Foto: Reuters

JAKARTA - Risiko kelaparan di Brasil lebih tinggi dari sebelumnya, karena persentase orang yang tidak mampu membeli makanan untuk diri mereka sendiri atau keluarga mereka di beberapa titik selama 12 bulan terakhir naik ke rekor 36% pada 2021, dari 30% pada 2019, sebuah studi yang baru diterbitkan menunjukkan hal itu.

Ini adalah pertama kalinya kerawanan pangan di produsen makanan terbesar di Amerika Latin melampaui rata-rata dunia sejak pelacakan data dimulai pada 2006, menurut analisis baru dari data Gallup World Poll yang dirilis pada Rabu oleh Getulio Vargas Foundation (FGV), sebuah lembaga akademik Brasil.

Brasil menghadapi situasi yang mengerikan ini meskipun negara itu adalah salah satu produsen barang pertanian utama dunia. Harga pangan telah meningkat tajam setelah invasi Rusia ke Ukraina, kata ekonom Marcelo Neri, direktur Pusat Kebijakan Sosial FGV dan penulis studi tersebut.

"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan, level tertinggi dari seri ini," kata Neri kepada Reuters.

Peningkatan kerawanan pangan di antara 20 persen termiskin di Brasil selama pandemi naik menjadi 75 persen pada 2021, dari 53 persen pada 2019. Jumlah ini mendekati tingkat kerawanan Zimbabwe, yang memiliki tingkat kerawanan pangan tertinggi di dunia sebesar 80 persen, data menunjukkan.

Studi tersebut juga mengatakan bahwa kesenjangan gender dalam kerawanan pangan pada tahun 2021 adalah enam kali lebih besar di Brasil daripada rata-rata global.

FOLLOW US