• News

AP II, BRIN, dan PPI Kerja Sama Kembangkan Bandara Nasional

Yahya Sukamdani | Minggu, 22/05/2022 12:25 WIB
AP II, BRIN, dan PPI Kerja Sama Kembangkan Bandara Nasional Ilustrasi Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat. Foto: ap2/katakini.com

JAKARTA - PT Angkasa Pura II, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug berkolaborasi di bidang riset, inovasi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor penerbangan nasional.

“Pada Jumat 20 Mei 2022, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara AP II dengan Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, Dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, dan antara AP II dengan PPI Curug,” kata President Director AP II Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakaarta, Minggu (22/5/2022).

Awaludiin mengatakan MoU ini sebagai salah satu bentuk kesiapan AP II untuk selalu meningkatkan daya saing sebagai operator bandara kelas dunia yang mengelola bandara terbaik di dunia.

“Kolaborasi dengan BRIN dan PPI Curug mengakomodir tiga hal besar yang menjadi kunci bagi suatu perusahaan termasuk AP II dapat selalu meningkatkan daya saing, yaitu: Learning (Pembelajaran), Research (Penelitian dan Pengembangan), dan Innovation (Pengembangan Inovasi),” ujarnya.

Awaluddin menuturkan kolaborasi AP II dan BRIN di bidang riset dan inovasi bertujuan menghasilkan suatu proses atau teknologi baru untuk operasional serta layanan kebandarudaraan.

AP II dan BRIN memandang pentingnya riset dan inovasi untuk mendorong pengembangan bandara di Indonesia dapat mengedepankan kemajuan teknologi. Teknologi membawa perubahan untuk menjadi lebih baik, begitu juga AP II akan memanfaatkan teknologi-teknologi baru yang diciptakan di dalam negeri guna meningkatkan daya saing sektor kebandarudaraan nasional,” jelas Muhammad Awaluddin.

Adapun kolaborasi antara AP II dengan BRIN dan PPI Curug ini merupakan bagian dari pengembangan bandara berbasis pentahelix yang melibatkan multipihak antara lain pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan media.

FOLLOW US