• Gaya Hidup

Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penularan Hepatitis pada Bayi

Tri Umardini | Minggu, 22/05/2022 14:30 WIB
Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penularan Hepatitis pada Bayi Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penularan Hepatitis pada Bayi. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Tidak hanya menyerang orang dewasa, ternyata hepatitis pada bayi juga ada, lo. Hepatitis pada bayi merupakan infeksi atau peradangan hati dengan sasaran bayi dan anak-anak.

Sekitar 20% kasus hepatitis pada bayi terjadi saat sebelum kelahiran atau bawaan dari penyakit ibu dan setelah bayi lahir.

Diduga bayi lahir tertular oleh virus yang menyebabkan peradangan hati tersebut.

Kendati begitu, beberapa jenis hepatitis tergolong ringan, tapi jenis lainnya dapat membuat kondisi hati kronis dan berakibat fatal.

Apa penyebab hepatitis pada bayi?

Dikutip dari hellosehat.com, penyakit hepatitis disebabkan oleh beberapa virus (virus hepatitis), obat-obatan, infeksi cacing hati, kelainan genetik tertentu atau oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif yang secara keliru menyerang hati, atau disebut hepatitis autoimun.

Sementara itu, hepatitis pada bayi dapat disebabkan oleh banyak hal. Terdapat dua jenis hepatitis yang dapat menyerang bayi dan anak, yaitu hepatitis A dan hepatitis B.

Melansir dari situs Stanford Children’s Health, ada beberapa virus penyebab hepatitis pada bayi dan anak yang harus diwaspadai, yakni meliputi.

Virus hepatitis. Ada 5 jenis utama virus hepatitis, di antaranya virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Cytomegalovirus. Virus ini adalah bagian dari keluarga virus herpes.
Virus Epstein-Barr.
Virus herpes simpleks.
Virus varicella zoster (cacar air). Komplikasi dari virus ini adalah hepatitis. Tapi ini sangat jarang terjadi pada anak-anak.
Enterovirus. Ini adalah sekelompok virus yang sering terlihat pada anak-anak. Mereka termasuk virus coxsackie dan echovirus.
Rubella.
Adenovirus.
Parvovirus.

Gejala hepatitis pada bayi


Gejala ini mungkin dapat terjadi berbeda pada setiap anak. Dalam beberapa kasus, terdapat anak yang terinfeksi hepatitis tetapi tidak memiliki gejala apapun.

Berikut ini beberapa gejalanya yang harus diwaspadai.

Gejala seperti flu.
Menguningnya kulit atau penyakit kuning.
Demam.
Mual atau muntah.
Kehilangan nafsu makan.
Tidak enak badan.
Sakit perut atau perut tidak nyaman.
Diare.
Nyeri sendi.
Otot sakit.
Gatal-gatal pada kulit.
Urine berwarna gelap.
Sebagai orangtua, pastikan untuk segera berkonsultasi kepada dokter apabila anak Anda mendapati gejala tersebut. Tujuannya, supaya mendapat penanganan yang tepat.

Apa pengaruh hepatitis pada bayi jika ibu terinfeksi saat hamil?
Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh virus hepatitis milik ibunya selama kehamilan. Namun, bayi Anda bisa terinfeksi saat lahir, jika ibu positif memiliki virusnya.

Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Ini dapat terjadi dalam persalinan normal maupun operasi caesar.

Infeksi virus hepatitis bisa berdampak parah pada bayi.

Mungkin ada beberapa peningkatan risiko tertentu saat persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi. Hal itu bisa mengancam nyawa mereka.

Apabila anak terinfeksi virus hepatitis semasa bayi dan tidak divaksin sesegera mungkin, sebagian besar kasusnya akan berlanjut menjadi kronis.

Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis C).

Ia juga bisa menularkan infeksi tersebut ke anggota keluarga dan orang lain di masa depan.

Cara mencegah penularan hepatitis pada bayi
cara mencegah hepatitis pada bayi

Untuk mencegah hepatitis pada bayi, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerima vaksin, terlepas dari kondisinya.

Jika bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis, immunoglobulin HBIG juga akan diberikan dalam 12 jam pertama kelahiran sebagai “amunisi” tambahan untuk mencegah hepatitis pada bayi.

Jika tidak bisa diberikan saat itu, vaksin harus diberikan dalam waktu 2 bulan setelah kelahiran. Dosis yang tersisa diberikan dalam 6-18 bulan ke depan.

Bayi yang diberi vaksin serta HBIG memiliki lebih dari 90% peluang untuk terlindungi dari infeksi hepatitis seumur hidupnya.

Jika bayi baru lahir Anda tidak menerima dosis HBIG di 12 jam pertama setelah kelahirannya, Anda harus memastikan bahwa ia akan menerimanya saat berusia satu bulan.

Dosis vaksin ketiga harus diterima bayi Anda pada usia enam bulan untuk memastikan perlindungan sepenuhnya.

Ia juga akan ditawarkan dosis booster dengan vaksinasi pra-sekolah pada sekitar usia 3 tahun dan 4 bulan. Ketiga suntikan HBV diperlukan untuk perlindungan seumur hidup. (*)

 

FOLLOW US