JAKARTA - Pada 20 Mei 2022 bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Kobarkan semangat nasionalisme, kami bisa mengirimkan kutipan Hari Kebangkitan Nasional 2022 yang sarat makna.

Hari Kebangkitan Nasional sendiri lahir untuk memperingati berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 silam oleh para pelajar yang digagas Dr Wahidin Sudirohusudo.

Berikut kumpulan 12 kutipan Hari Kebangkitan Nasional 2022 sarat makna yang cocok sebagai status di media sosial (medsos).

1. Bila dahulu kita bangkit untuk melawan penjajah demi merebut kemerdekaan, kali ini kita bangkit untuk melawan perpecahan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Sebuah bangsa dapat menjadi kuat karena bersatu dan tidak bercerai-berai. Marilah bersatu agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat.

3. Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki - Bung Hatta

4. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala daripada masa yang akan datang

5. Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia - Ir Soekarno

6. Kemerdekaan hanya akan didapat bagi mereka yang memiliki semangat yang berapi-api. Jadilah pemuda dan pemudi Indonesia yang tangguh dan selalu memiliki tekad yang kuat untuk mengharumkan nama bangsa!

7. Sejatinya bangkit adalah perjuangan bersama-sama untuk membawa Indonesia lebih maju. Yuk, bersama-sama bangkit dan berkarya untuk bangsa ini. Wajah tersenyum dengan mata tersenyum

8. Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang - Cut Nyak Dien

9. Jangan sampai kekuasaan yang ada memburamkan dan mengaburkan jejak-jejak sejarah bangsa ini demi kepentingan golongan tertentu

10. Rasa Syukur yang paling tepat adalah dengan jalan mempertahankan kemurnian cita-cita kemerdekaan dan bekerja keras membangun bangsa ini sebagai pengisian kemerdekaan - Suharto

11. Menjadi nasionalis tak berarti harus anti dengan pengaruh bangsa lain. Mari temukan harmoni melalui kekayaan seni budaya negeri sendiri

12. Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi - Jenderal Sudirman. (*)