• Musik

Sebelum Meninggal, Taylor Hawkins Sempat Curhat Lelah dengan Padatnya Jadwal Tur Foo Fighters

Tri Umardini | Selasa, 17/05/2022 22:30 WIB
Sebelum Meninggal, Taylor Hawkins Sempat Curhat Lelah dengan Padatnya Jadwal Tur Foo Fighters Sebelum Meninggal, Taylor Hawkins Curhat Lelah dengan Padatnya Jadwal Tur Foo Fighters. (foto: Getty Images/ dw.com)

JAKARTA - Drummer Foo Fighters Taylow Hawkins sempat mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan padatnya jadwal tur dunia Foo Fighters.

Hal itu dia lontarkan sebelum meninggal kepada teman-teman sesama musisi yaitu Matt Cameron dari Pearl Jam dan Chad Smith dari Red Hot Chili Peppers.

Kepada Rolling Stones, Matt Cameron dan Chad Smith mengatakan, Taylor Hawkins sempat curhat bahwa fisiknya lelah karena jadwal tur Foo Fighters selama berbulan-bulan.

Taylor Hawkins pun mengeluhkan hal yang sama dengan vokalis Foo Fighters yang juga sahabatnya, Dave Grohl.

"Dia bicara dari hati ke hati dengan Dave Grohl. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia `tidak bisa melakukannya lagi`—itu adalah kata-katanya," kata Matt Cameron.

“Jadi saya kira mereka memang mengerti, tapi sepertinya jadwal tur menjadi lebih gila setelah itu.”

Namun seorang perwakilan Foo Fighters membantah hal tersebut kepada Rolling Stone bahwa Taylor Hawkins tidak pernah mengangkat masalah itu.

“Tidak, tidak pernah ada bicara dari `hati ke hati`—atau pertemuan apa pun tentang topik ini—dengan Dave dan (Manajemen Artis Silva)."

Laporan itu juga mencakup klaim insiden Desember 2021 ketika Taylor Hawkins dikatakan telah kehilangan kesadaran di sebuah pesawat di Chicago.

Hal itu juga dibantah perwakilan Foo Fighters bahwa sang drummer kehilangan kesadaran di pesawat.

“Dia hanya mengatakan dia kelelahan dan pingsan, dan mereka harus memompanya dengan infus dan semacamnya,” kata Chad Smith.

"Dia mengalami dehidrasi dan segala macam hal."

Chad Smith mengklaim bahwa Taylor Hawkins kemudian mengatakan kepadanya, "Saya tidak bisa melakukannya seperti ini lagi."

Chad Smith melanjutkan, “Itu adalah salah satu sedotan yang mematahkan punggung unta. Setelah itu, dia memiliki hubungan yang sangat penting dari hati ke hati dengan Dave Grohl dan manajemen. Dia berkata, `Saya tidak dapat melanjutkan jadwal ini, jadi kami harus mencari tahu sesuatu.`”

Seperti diberitakan sebelumnya, Taylor Hawkins meninggal pada bulan Maret, pada usia 50 tahun, saat tur dengan Foo Fighters di Bogotá, Kolombia menjelang pertunjukan yang dijadwalkan di Festival Estéreo Picnic.

Petugas kepolisian di Kolombia mengklaim bahwa 10 zat berbeda ditemukan dalam sistemnya setelah kematiannya dan ambulans awalnya dikirim karena laporan nyeri dada.

Penyebab resmi kematian belum dirilis. Pertunjukan terakhir sang drummer dengan band berlangsung pada 20 Maret 2022 di Lollapalooza Argentina di Buenos Aires.

Setelah kematiannya, Foo Fighters membatalkan semua jadwal tur mereka. Segera setelah itu, Taylor Hawkins dan bandnya memenangkan Grammy Awards untuk Best Rock Album, Best Rock Song, dan Best Rock Performance. (*)

FOLLOW US