• News

Ghana Berkomitmen akan Selesaikan Krisis Utang Tanpa Bantuan IMF

Yati Maulana | Kamis, 12/05/2022 22:30 WIB
Ghana Berkomitmen akan Selesaikan Krisis Utang Tanpa Bantuan IMF Logo Dana Moneter Internasional atau IMF. Foto: Reuters

JAKARTA - Ghana berkomitmen untuk mengelola utangnya tanpa bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF), Menteri Keuangan Ken Ofori-Atta mengatakan, mengungkapkan keyakinannya bahwa langkah-langkah pemerintah menggerakkan negara itu ke arah yang benar.

Total utang publik Ghana, yang mencapai sekitar 77 persen dari produk domestik bruto pada akhir 2021, menurut data pemerintah, telah mendorong salah satu ekonomi terbesar Afrika Barat ke jurang krisis.

Pemerintah pada bulan Maret mengumumkan serangkaian pemotongan pengeluaran untuk mengatasi inflasi, mengurangi defisit publik, memulihkan mata uang lokal yang terdepresiasi dan meyakinkan investor yang ketakutan.

Tetapi secara konsisten menolak untuk meminta bantuan IMF. "Kami telah berkomitmen untuk tidak kembali ke dana tersebut karena tahu kami [bergerak] ke arah yang benar," kata Ofori-Atta pada konferensi media di ibukota Accra.

"Ini tentang memvalidasi program yang kami miliki dan menemukan cara lain untuk menangani utang kami."

Produsen emas, minyak dan kakao ini melihat inflasi konsumen naik ke rekor 18 tahun hampir 24 persen di bulan April meskipun ada upaya untuk menahan kenaikan harga dan memacu pemulihan.

Ofori-Atta mengatakan prioritasnya adalah menyelesaikan utang dalam negeri negara, yang memiliki tingkat bunga tiga sampai empat kali lebih tinggi dari utang luar negeri.

"Kita perlu memutuskan sendiri struktur apa yang akan berguna bagi kita," tambahnya.

Bank sentral pada bulan Maret menaikkan suku bunga pinjaman utamanya dengan rekor 250 basis poin dan diharapkan untuk meninjau ini pada pertemuan Komite Kebijakan Moneter berikutnya pada 23 Mei.

Ofori-Atta mengatakan kenaikan suku bunga lain akan menjadi "reaksi spontan" terhadap "inflasi impor", mencatat bahwa harga terus meningkat sejak kenaikan Maret. "Kita perlu mencari pendekatan yang memberi kita ruang fiskal," katanya.

Peringkat kredit Ghana telah diturunkan karena kekhawatiran tentang kemampuan pemerintah untuk meloloskan undang-undang untuk meningkatkan pendapatan.

Ada penentangan sengit terhadap pajak atas pembayaran elektronik yang disetujui pada bulan April dan disajikan sebagai obat mujarab untuk kesengsaraan keuangan, dengan para kritikus mengatakan itu akan berdampak tidak adil kepada orang-orang berpenghasilan rendah dan pemilik usaha kecil.

FOLLOW US