JAKARTA -  Kepala Pusat Kendali Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, pada Sabtu (7/5) mengatakan operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol, Ukraina selatan, telah berakhir.

"Berkat langkah-langkah baru yang diambil oleh kepemimpinan Federasi Rusia, dengan partisipasi aktif para perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC), operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal telah selesai hari ini," katanya.

Selama operasi yang dimulai pada Kamis (5/5), 51 orang, yang terdiri dari 18 pria, 22 wanita, dan 11 anak-anak, berhasil diselamatkan, menurut sang pejabat.

Ukraina telah mengevakuasi semua wanita, anak-anak, dan lansia dari pabrik Azovstal di Mariupol, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Sabtu.

"Bagian dari operasi kemanusiaan Mariupol ini telah selesai," tulis Vereshchuk di Telegram, seraya mengungkapkan bahwa evakuasi dilakukan mengikuti perintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pada Jumat (6/5), Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan bahwa Ukraina telah mengevakuasi sekitar 500 warga sipil dari Mariupol.