• Oase

Hapus Dosa Selama Setahun, Berikut Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal

Tri Umardini | Senin, 09/05/2022 14:36 WIB
Hapus Dosa Selama Setahun, Berikut Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal Ilustrasi Puasa. Hapus Dosa Selama Setahun, Berikut Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal. (FOTO: ISTOCKPHOTO)

JAKARTA - Umat Muslim dianjurkan untuk tidak melewatkan keberkahan bulan Syawal berdasarkan hadis Nabi.

Salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan adalah Puasa Syawal.

Waktu Puasa Syawal sendiri, paling utama adalah setelah Lebaran hari kedua dan dilanjutkan selama 6 hari berpuasa.

Tetapi, Allah SWT memberikan keringanan.

Apabila Umat Muslim tidak bisa melakukan Puasa Syawal secara berturut-turut, maka boleh dilakukan dengan dicicil.

Bagaimana maksudnya Puasa Syawal Boleh Dicicil?

Diciil itu artinya, jika hari ini puasa, maka besok tidak puasa. Atau puasa dilakukan pada per 2-3 hari juga tidak masalah.

Ketentuannya adalah asalkan masih bulan Syawal. Sebisa mungkin juga dilakukan selama 6 hari.

Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal

Dilansir dari Majelis Tarjih dan Tajid PP Muhammadiyah, berikut ini merupakan 3 manfaat dan keutamaan puasa Syawal berdasarkan hadis Nabi:

Pertama, menjadi perisai dari api neraka

Hal tersebut sebagaimana dipahami dari hadis: Nabi Muhammad tentang puasa yang menjauhkakan diri dari Api neraka.

Hadis Nabi: “Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.” (HR. Bukhari an Muslim).

Kedua, malaikat selalu berselawat atas orang yang berpuasa

Hal ini berdasarkan hadis tentang selawat malaikat kepada mereka yang berpuasa. Apalagi seperti Puasa Syawal yang penuh barakah.

“Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa apabila ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi shalawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy).

Ketiga, dapat menghapus dosa

Hal ini berdasarkan hadis berikut ini. “Dari Abi Qatadah, dari Nabi SAW (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi menjawab: Puasa Arafah itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Kemudian orang tadi bertanya lagi: Bagaimana tentang puasa Asyura’? Nabi SAW menjawab: Puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu.” (HR. Ahmad).

Meski puasa sunah akan menghapus dosa-dosa kita, penting untuk diperhatikan bahwa puasa sunah harus didasarkan kepada suatu komitmen untuk meninggalkan segala perbuatan maksiat, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan merefleksikan nilai-nilai puasa dalam perbuatan dan tingkah laku nyata. (*)
 

FOLLOW US