• News

Imigran Suriah Bantu Menangkap Penembak Kereta Bawah Tanah New York

Akhyar Zein | Sabtu, 16/04/2022 22:05 WIB
Imigran Suriah Bantu Menangkap Penembak Kereta Bawah Tanah New York Zakaria Tahhan, 21 ketika berbicara dengan jurnalis Anadolu Agency (foto: aa.com.tr)

JAKARTA - Seorang imigran Suriah yang dielu-elukan sebagai pahlawan setelah membantu polisi Kota New York menangkap tersangka dalam penembakan massal di kereta bawah tanah minggu ini, mengingat kembali setelah serangan mengerikan itu, dengan mengatakan bahwa itu mengingatkannya pada perang saudara di Suriah.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Zakaria Tahhan, 21, mengatakan pertama kali dia melihat foto tersangka di TV, dan menghubungi polisi setelah melihatnya secara langsung saat bekerja.

Tahhan mengatakan dia berusia 13 tahun ketika perang di Suriah pecah pada tahun 2011, dan bahwa keluarganya pertama kali melarikan diri ke negara tetangga Turki– yang telah menampung sekitar 4 juta migran Suriah – dan kemudian ke AS.

Mengatakan bahwa dia telah tinggal di New Jersey dan bekerja untuk sebuah perusahaan yang memasang sistem keamanan, dia menceritakan bagaimana dia melihat penembak kereta bawah tanah di Manhattan, di mana dia dan rekan-rekannya datang untuk memasang kamera keamanan di sebuah toko.

"Saya keluar mengambil beberapa peralatan dari mobil. Sepupu saya dan manajer toko bersama saya," katanya, menambahkan bahwa dia mendengar tersangka ada di dekatnya, mengambil makanan.

Tahhan kemudian memeriksa kembali foto tersangka di internet meskipun dia telah melihatnya di TV pagi itu.

"Itu orang yang sama seperti di foto," katanya.

Tahhan kemudian mendekati mobil polisi yang menunggu di lampu lalu lintas, memberi tahu petugas polisi bahwa dia telah melihat tersangka.

Ketika dia melihat orang-orang yang tertembak dan terluka di kereta bawah tanah, perasaan menyelimuti dirinya seperti ketika dia pertama kali melihat warga sipil terbunuh di Suriah.

"Orang-orang punya keluarga, mereka punya anak, bagaimana kamu bisa melakukan ini pada orang-orang?" dia bertanya.

Frank James, pria yang dicurigai melepaskan tembakan di dalam gerbong kereta bawah tanah New York City yang ramai pada Selasa, ditahan dan didakwa melakukan pelanggaran terkait teror, kata para pejabat Rabu.

Pihak berwenang mengatakan tersangka mengenakan masker gas sebelum mengambil dua tabung gas dari tas dan membukanya, mengisi kereta bawah tanah dengan asap sebelum melepaskan tembakan.

Secara keseluruhan, kata para pejabat, 33 tembakan dilepaskan selama kekacauan yang terjadi. Hampir 30 orang terluka oleh tembakan, menghirup asap, atau cedera yang diderita saat mencoba melarikan diri.

FOLLOW US