• Bisnis

Harga Emas Anjlok, Societe Generale Tetap Bullish ke Logam Mulia

Tri Umardini | Rabu, 30/03/2022 11:13 WIB
Harga Emas Anjlok, Societe Generale Tetap Bullish ke Logam Mulia Harga Emas Anjlok, Societe Generale Tetap Bullish ke Logam Mulia. (Foto: Shutterstock/ viva.co.id)

JAKARTA - Alasan harga emas akan meningkat adalah negatifnya imbal hasil riil AS akibat kombinasi tingginya inflasi dan penundaan kenaikan suku bunga The Fed

Salah satu perusahaan finansial terbesar di Eropa yang bermarkas di Paris, Prancis, Societe Generale (SocGen) mengungkapkan harga emas dalam jangka pendek dan menengah akan tetap berada dalam tren kenaikan (bullish).

Meskipun saat ini harga emas tercatat anjlok dan semakin murah untuk dikoleksi.

Dikutip dari Bareksa.com, dalam laporan terbarunya SocGen menyatakan alasan utama harga emasakan meningkat di semester I 2022 ini, adalah negatifnya imbal hasil riil Amerika Serikat (US real rate) akibat kombinasi tingginya angka inflasi dan penundaan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed).

“Kondisi itu membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS menurun dari sebelumnya diperkirakan 50 basis poin menjadi 25 basis poin,” demikian dijelaskan dalam laporan SocGen dilansir Kitco News (25/3/2022).

Selain itu, SocGen mencatat ekspektasi pasar meningkat untuk kenaikan suku bunga pada Juni, September dan Desember. Ini dikombinasikan dengan inflasi yang tinggi, menciptakan perpaduan sempurna antara kurs riil negatif bagi emas.

Sumber penting kenaikan permintaan emas justru datang dari warga Rusia yang memborong logam Mulia, sebagai reaksi atas berbagai sanksi Negara-negara Barat terhadap negaranya. Pembelian emas fisik oleh warga negara Beruang Merah tersebut dilaporkan naik empat kali lipat.

SocGen mengungkapkan kenaikan harga komoditas dan upah tenaga kerja akan menyebabkan inflasi meningkat tajam lebih dari yang diperkirakan.

Selain itu, belum kunjung membaiknya situasi di Ukraina atau memanasnya eskalasi konflik akan secara substansial mendukung harga emas.

Bullishnya perkiraan harga emas yang disampaikan SocGen senada dengan yang disampaikan oleh lembaga-lembaga lain sebelumnya seperti Bloomberg Intelligence hingga UOB.

Bloomberg Intelligence memprediksi harga emas bisa menembus US$2.500, sedangkan UOB memproyeksi logam kuning di level US$2.200 pada akhir tahun 2022 ini.

Namun pekan ini Rusia dan Ukraina dilaporkan akan memulai perundingan perdamaiannya bertempat di Istambul, Turki. Kondisi itu membuat harga emas anjlok cukup tajam dan membuatnya makin murah untuk dikoleksi.

Mempertimbangkan lembaga-lembaga keuangan dunia yang masih tetap bullish terhadap emas, maka penurunan harga saat ini justru bisa jadi kesempatan untuk mengakumulasi logam mulia ini. (*)

FOLLOW US