JAKARTA - Kementerian luar negeri Rusia pada hari Selasa menuduh Amerika Serikat memimpin operasi dunia maya besar-besaran yang menargetkan lembaga-lembaga negara Rusia setiap hari dan mengatakan akan menemukan mereka yang bertanggung jawab atas "agresi dunia maya".

“Tidak ada keraguan bahwa agresi siber yang dilancarkan terhadap Rusia akan menyebabkan konsekuensi yang parah bagi para penghasut dan pelakunya,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. "Sumber serangan akan diidentifikasi dan penyerang pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka sesuai dengan hukum," katanya.

Kementerian luar negeri mengatakan media, infrastruktur penting dan sistem pendukung kehidupan telah menjadi sasaran, dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya menunjuk pada pasukan khusus yang dilatih AS dan NATO serta peretas yang bertindak atas nama sponsor barat Kyiv.

NBC News melaporkan bulan lalu bahwa Presiden A.S. Joe Biden telah diberi opsi yang termasuk mengganggu internet Rusia, sakelar listrik dan kereta api. Tetapi Gedung Putih mengatakan itu "sangat tidak masuk akal."

Biden mengatakan Rusia mungkin merencanakan serangan dunia maya terhadap Amerika Serikat, tetapi Kremlin membantahnya.

Kementerian luar negeri mengatakan yakin pemerintah Ukraina, yang pada Februari mengumumkan pembentukan "tentara TI", terlibat dan telah meluncurkan "kekuatan siber ofensif".

Badan keamanan siber dari perusahaan telekomunikasi Rusia Rostelecom (RTKM.MM) dan kementerian digital Rusia sama-sama melaporkan serangan siber.