• Gaya Hidup

Ada Sejak 1200 Tahun Lalu, Ini Sejarah & Resep Membuat Kue Putu Jajanan Tradisional

Tri Umardini | Jum'at, 25/03/2022 06:01 WIB
Ada Sejak 1200 Tahun Lalu, Ini Sejarah & Resep Membuat Kue Putu Jajanan Tradisional Kue Putu. FOTO: IYTIMG

JAKARTA - Kue Putu atau puthu adalah kue jajanan tradisional yang memiliki daya tariknya sendiri.

Kue Putu mudah didapat dan murah meriah. Biasanya dijajakan pedagang yang lewat dengan gerobak dorong atau gerobak motor.

Dikutip dari berbagai sumber, kue khas Jawa ini sebenarnya bisa ditemukan di China Silk Museum. Kue ini sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu, di masa Dinasti Ming.

Dulunya, Kue Putu disebut XianRoe Xiao Long, yaitu kue dari tepung beras yang diisi kacang hijau lembut yang dimasak dalam cetakan bambu.

Sedangkan berkembang sehingga disebut putu, karena dalam naskah sastra lama, Serat Centhini yang ditulis pada tahun 1814 di masa kerajaan Mataram, muncullah nama puthu.

Di naskah tersebut, disebutkan bahwa Ki Bayi Panurta yang meminta santrinya menyediakan hidangan pagi menyajikan makanan pendamping berupa serabi dan puthu.

Begitu pula di naskah lainnya. Puthu identik dengan kudapan yang disajikan pagi hari. Isian puthu sendiri ikut berubah dari kacang hijau jadi gula jawa yang saat itu tentunya, lebih mudah didapatkan.

Jadi seperti itu cerita asal muasal Kue Putu.

Kue yang jika dibuat, mengeluarkan suara nyaring ini memang menjadi kue tradisional yang unik dan tak bisa diabaikan begitu saja.

Sebagai salah satu warisan kuliner Indonesia, memang sudah sewajarnya kita mengenal sejarah Kue Putu.

Jika kalian akan membuat Kue Putu, siapkan saja: tepung beras, kelapa parut, gula merah, air, garam, daun pandan, tabung bam dan daun pisang.

Cara penyajian kue putu juga terbilang mudah. Hanya dengan memasukan adonan beras ketan yang sudah dihaluskan ke dalam tabung bambu.

Namun, sebelum memadatkan adonan kue putu hingga penuh, masukan terlebih dahulu gula merah atau gula jawa.

Setelah itu baru masukan kembali adonan kue putu tersebut hingga penuh. Lalu tabung berisi adonan kue putu tersebut dikukus hingga matang.

Umumnya, pedagang kue putu berjualan malam hari. Lalu uniknya setiap pendagang putu pasti membunyikan suara yang khas.

Suara pedagang kue putu tersebut berasal dari uap yang keluar alat kukus yang digunakan.

Suara tersebut menjadi identitas yang melekat kepada pedagang putu.

Resep Membuat Kue Putu

Bahan:

400 gram tepung beras
150 gram kelapa parut (pilih kelapa yang tak terlalu tua atau terlalu muda)
150 gram gula merah (sisir halus)
Air (secukupnya)
Garam (secukupnya, 1 sdt)
1 lembar daun pandan
Cetakan bambu (diameternya 3 sampai 5 cm)
Daun pisang (secukupnya)

Cara membuat

1. Didihkan air di dalam panci. Masukkan garam dan daun pandan lalu aduk sebentar.

2. Aduk-aduk hingga garam larut dan aroma daun pandan wangi. Rebus hingga airnya hangat lalu matikan api.

3. Siapkan wadah lain untuk mengaduk adonan. Tuang tepung beras di dalamnya. Tuang sedikit demi sedikit air yang telah dihangatkan sebelumnya. Sambil menuang air, aduk adonan hingga tepung membentuk butiran-butiran halus.

4. Jika adonan sudah jadi butiran halus, masukkan adonan ke dalam cetakan bambu. Masukkan hingga cetakan terisi setengahnya. Selanjutnya, masukkan pula gula merah yang telah disisir halus. Tutup atasnya dengan sedikit adonan lagi.

5. Selanjutnya, siapkan dandang untuk mengukus kue putu. Kukus selama 10 menit. Sambil menunggu kue putu matang, siapkan loyang atau piring yang telah dilapisi dengan daun pisang.

6. Angkat kue putu yang telah matang lalu sajikan. Jangan lupa untuk menaburi kue putu dengan parutan kelapa. Segera nikmati selagi hangat dengan secangkir kopi atau the. (*)

 

FOLLOW US