JAKARTA - BMW berhasil mendapatkan sekitar 3.700 penjualan pada masa pre-order untuk model terbaru kendaraan listriknya ”Saloon i4” di Korea Selatan pada hari Selasa (22/3).

Model i4 pertama kali diperkenalkan pada bulan Maret tahun lalu, model ini merupakan Gran Coupe listrik empat pintu pertama BMW. Model ini didesain menyatukan keanggunan sportif yang menjadi ciri coupe BMW dan kenyamanan serta fungsionalitas model empat pintu.

Secara khusus, lampu depan yang ramping memberikan aura berani, sementara overhang pendek, pintu dengan jendela tanpa bingkai, dan garis atap yang mengalir menciptakan profil yang ramping dan elegan.

Di dalam kabin, dashboard didominasi oleh layar melengkung besar yang mewujudkan panel instrumen 12,3 inci dan panel kontrol 14,9 inci. Selain itu, BMW i4 adalah model pertama yang mengadopsi sistem iDrive generasi kedelapan, yang meningkatkan interaksi antara pengemudi dan kendaraan. 

Penumpang dapat menikmati kapasitas bagasi 470 liter, jumlah yang meningkat menjadi 1.290 liter dengan kursi bangku belakang terlipat.

Desain bodi menggarisbawahi karakter sportif dari i4 saloon. Kekakuan struktur bodi, konstruksi ringan, dan koefisien drag hanya 0,24 Cd memastikan stabilitas berkendara di segala kondisi jalan dan cuaca.

Model ini juga menghadirkan distribusi bobot depan-belakang mendekati 50/50 dan pusat gravitasi 53mm lebih rendah dari sedan Seri 3, memungkinkan performa menikung yang rumit. Suspensi belakang dilengkapi dengan pegas udara, memberikan pengendaraan yang mulus untuk perjalanan jarak jauh.

BMW menawarkan dua varian model: i4 eDrive40 dan i4 M50. Khususnya M50, M-car listrik pertama yang pernah ada, memiliki fitur peningkatan performa seperti Adaptive M Suspension dan rem M Sport.

Diktuip dari The Korea Herald, "Project i" BMW adalah program untuk mengembangkan mobil listrik ramah lingkungan yang berlabuh pada visi untuk mobilitas premium yang berkelanjutan. 

Sejak merilis model i3 pertamanya, diikuti oleh model andalannya iX dan versi iX3 yang lebih sporty, produsen mobil ini bertujuan untuk mewujudkan ekonomi sirkular dalam mengembangkan mobil generasi baru di bawah merek i. Upaya tersebut termasuk menggunakan energi terbarukan seperti tenaga angin, tenaga air, dan panas matahari sebagai sumber energi dalam proses produksi, serta memperluas penggunaan bahan daur ulang dan mengembangkan bahan alternatif yang ramah lingkungan.

BMW memiliki ambisi untuk, pada tahun 2030, mengurangi emisi karbon di seluruh siklus hidup kendaraannya setidaknya 40 persen dari level 2019, dan untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik sebesar 50 persen dibandingkan tahun 2020.