• Kabar Pertanian

Kementan Siapkan Solusi Dampak Perubahan Iklim untuk Amankan Stok Pangan

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 08/03/2022 11:59 WIB
Kementan Siapkan Solusi Dampak Perubahan Iklim untuk Amankan Stok Pangan Kementerian Pertanian siapkan solusi untuk mengatasi Dampak Perubahan Iklim (DPI) guna mengamankan stok pangan. (Foto: Humas Kementan)

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat ini sedang mengutamakan perhatiannya terhadap pengupayaan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pemenuhan ketersediaan pangan untuk 273 juta penduduk Indonesia.

Dalam berbagai kesempatan, Mentan Syahrul tak menampik jika Dampak Perubahan Iklim (DPI) saat ini menjadi salah satu ancaman, sebab hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas. Ia pun meminta kepada seluruh jajarannya meningkatkan langkah adaptasi dan mitigasi di lapangan.

Menindaklanjuti arahan Mentan Syahrul, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengarahkan jajarannya untuk langsung tancap gas turun lapangan untuk mengamankan ketersediaan aneka cabai dan bawang merah.

Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Doktor jebolan Universitas Putra Malaysia itu menerangkan kapada pewarta terkait langkah-langkah preventif yang akan dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim.

"Iya, betul mas, kami telah menyiapkan anggaran untuk memberikan bantuan Dampak Perubahan Iklim berupa pompa air, teknologi hemat air dan teknologi panen air sesuai kebutuhan wilayah setempat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi kekeringan dalam menyambut Bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba," kata Prihasto.

Ia mengungkapkan, jajarannya akan segera mengawal kondisi pertanaman di lapangan dan sekaligus mempercepat realisasi fasilitasi bantuan baik berupa saprodi maupun pendukung lainnya sehingga ketersediaan dan pasokan bahan pokok penting khususnya cabai dan bawang merah aman dan terkendali.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Perlindungan Hortikultura, Tommy Nugraha menyampaikan bahwa alokasi fasilitasi bantuan DPI tahun 2022 akan bersinergi dengan kampung Hortikultura terutama kampung yang terkena dampak kekeringan. Pada tahun ini Ditjen Hortikultura, mengalokasikan sekitar 210 Ha untuk fasilitasi bantuan DPI dan Bencana Alam.

"Kami mengharapkan ke depannya fasilitasi bantuan ini dapat membantu petani terutama pada kondisi off season dan peningkatan indeks pertanaman khususnya cabai dan bawang merah," paparnya.

Seirama dengan Plh.Direktur Perlindungan Hortikultura, dalam kunjungan kerjanya, Kordinator Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam, Muh. Agung Sunusi mengecek dan sekaligus memverifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) di Kecamatan Pengalengan Kab. Bandung Jawa Barat.

"Alhamdulillah, Fasilitasi bantuan di Provinsi Jawa Barat mencapai 8 Hektare. Lokasi ini merupakan kampung sayuran dan di Desa Warna Sari Kec Pangelangan tersebut ada sekitar 50 Ha Aneka Cabai yang siap mengamankan ketersediaan bulan ramadhan," jelasnya.

Agung Sunusi juga menambahkan bahwa sesuai perkiraan dari BMKG, bulan Maret hingga April 2022 sudah memasuki bulan kering sehingga fasilitasi bantuan DPI sedapat mungkin segera di realisasikan.

"Fasilitasi bantuan DPI berupa teknologi hemat air: Irigasi sprinkler, irigasi tetes, irigasi kabut. Teknologi panen air berupa embung sederhana, biopori dan fasilitasi pompa air. Alokasi bantuan akan menyesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani di lapangan," tambahnya.

Ketua Kelompok Tani Bernard Tani Desa Warna Sari, Kec Pangelangan Kab Bandung, Pipit Chandra menyampaikan bahwa saat ini kondisi pertanaman sayuran sekitar 10 Ha berupa aneka cabai, kubis, mentimun dan tomat cukup bagus karena kondisi air masih tersedia.

"Meskipun beberapa tanaman terkena serangan OPT berupa layu fusarium dan thrips, namun sampai saat ini masih bisa teratasi," ungkapnya.

Pipit juga membeberkan permasalahan utama yang dihadapi untuk Bulan Maret dan April adalah mengantisipasi kekurangan air akibat musim kemarau. Oleh karena itu, fasilitasi bantuan pompa air dan teknologi hemat air menjadi solusi terbaik. Rata-rata produktivitas cabai dengan kondisi ketersediaan air minimal bisa mencapai 7-10 ton/ha. 

Fasilitasi bantuan pompa air dari Kementan yang rencananya sebanyak 2 unit per ha tahun ini, lanjut Pipit, tentunya bisa meningkatkan produksi dua kali lipat, atau sekitar 15 ton/ha. Dengan kondisi seperti ini, kami yakin ketersediaan aneka cabai menghadapi Idul Fitri aman dan terkendali karena ketersediaan air yang optimal.

"Saya mewakili kelompok tani mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Pertanian Pak SYL dan Dirjen Hortikultura Pak Anton”, pungkasnya.

FOLLOW US