• News

SMRC: Ganjar Pranowo Tetap Terunggul pada Pemilih Kritis

Akhyar Zein | Selasa, 01/03/2022 07:54 WIB
SMRC: Ganjar Pranowo Tetap Terunggul pada Pemilih Kritis Hasil survey SMRC Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang memperoleh suara terbanyak dari kelompok pemilih kritis (foto: twitter@ganjar_pranowo/ bisnis.com)

JAKARTA -  Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang memperoleh suara terbanyak dari kelompok pemilih kritis, yakni 19,9 persen sebut Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Nama Prabowo Subianto menyusul  dengan 10,4 persen, dan Anies Baswedan dengan 9,8 persen.

Nama lain di bawah 5 persen adalah Ridwan Kamil.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan posisi Ganjar Pranowo masih sangat kuat di peringkat teratas, berdasarkan pengukuran menggunakan jawaban spontan, semi terbuka dengan beberapa daftar nama, serta simulasi tertutup dnegan sedikit pilihan.

“Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Nah, dalam pertanyaan spontan ini, kita memperoleh hasil dimana Ganjar Pranowo mendapat dukungan spontan 19,9 persen dari pemilih kritis. Unggul signifikan dari calon-calon yang lain. Di posisi berikutnya, Prabowo Subianto 10,4 persen, yang seimbang dengan Anies Baswedan yang mendapat 9,8 persen,” kata Deni.

72% Pemilih Dikenal Kritis

Kelompok pemilih kritis yang menjadi responden utama survei ini adalah mereka yang memiliki telepon dan/atau telepon seluler, karena dinilai “memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak memiliki,” dan karena itu dinilai “kritis dalam menilai persoalan.”

Jumlah pemilih kritis dengan indikasi pemilik telepon dan/atau telepon seluler mencapai sekitar 72% dari total populasi pemilih nasional. Mereka umumnya berasal dari kelompok warga di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan tertarik pada masalah politik.

SMRC mengatakan pemilih kritis ini juga ditandai sebagai sosok yang tidak mudah goyah atau dipengaruhi, dan sebaliknya bisa mempengaruhi pemilih lain.

Calon yang mendapat dukungan kuat pemilih kritis ditenggarai memiliki keuntungan lebih besar karena berkesempatan menaikkan dukungan padanya dan sekaligus menjaga dukungan yang telah diraih.

Survei pada 8-10 Februari atas 1.268 responden berusia 17 tahun ke atas yang dipilih secara acak dari populasi ini dan diwawancarai lewat telepon, dilakukan pengukuran dengan jawaban spontan dan pertanyaan semi terbuka dan simulasi tertutup dengan sedikit pilihan.

Hasil Survei Perkuat Temuan Sebelumnya

Deni Irvani mengatakan selain survei terbaru ini, beberapa survei sebelumnya juga menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas perolehan suara untuk pemilihan presiden. Pada survei Juni 2021 dengan simulasi 3 nama tertinggi, tren Ganjar Pranowo tetap konsisten di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, dengan urutan 30 persen untuk Ganjar Pranowo, sekitar 20,4 persen untuk Prabowo Subianto, dan Anis Baswedan memperoleh 19,2 persen.

“Keunggulan Ganjar Pranowo bukan hanya baru terjadi baru-baru ini saja, tapi sudah sejak Juni paling tidak dalam simulasi 3 nama,” tambahnya.

Pendiri SMRC, Saiful Mujani, mengatakan dalam beberapa survei di dua tahun terakhir ini, ada Prabowo Subianto senantiasa berkompetisi sengit dengan Anies Baswedan. Kondisi ini menurutnya sangat menarik untuk dicermati dalam dua tahun kedepan, terkait pemilihan presiden yang rencananya akan berlangsung pada 2024.

“Jadi, ada kecenderungan Anies itu bisa kompetitif dengan pak Prabowo. Dan, seperti tadi dikemukakan di awal kalau ini betul terjadi terus menerus, maka tidak mustahil, Anies akan menjadi semakin menguat dibanding pak Prabowo,” ujar Mujani.

FOLLOW US