• News

Rusia Akui Pasukannya Menderita Korban

Akhyar Zein | Senin, 28/02/2022 10:45 WIB
Rusia Akui Pasukannya Menderita Korban Sebuah tank yang hancur dipinggir jalan raya di salah satu kota di Ukraina (foto: thestar.com)

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pasukan bersenjatanya menderita korban setelah intervensinya di Ukraina, tetapi tidak menyebutkan jumlahnya.

Pada briefing harian di Moskow, juru bicara kementerian Igor Konashenkov mengatakan "prajurit Rusia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan saat melakukan tugas tempur" tetapi mengakui bahwa ada yang tewas dan terluka, dan beberapa dari mereka ditangkap.

Konashenkov mengatakan pasukan Ukraina menyiksa beberapa prajurit Rusia yang ditangkap.

"Semua wajah, suara, telepon, koordinat mereka, alamat IP, serta korespondensi semua Nazi Ukraina yang terlibat dalam penyiksaan terhadap rekan-rekan kami telah direkam dan diidentifikasi. Ini juga berlaku untuk para pemimpin rezim Kyiv dan para pelakunya, yang langsung menyerukan intimidasi terhadap prajurit Rusia yang melanggar konvensi tentang perlakuan terhadap tawanan perang," katanya.

"Kalian semua akan ditemukan dan pasti akan memikul tanggung jawab yang berat," dia memperingatkan.

Konashenkov mengatakan tawanan Ukraina diperlakukan dengan hormat, yang akan kembali ke keluarga mereka setelah operasi berakhir.

Menurut Konashenkov, sejak awal "operasi militer khusus" pada hari Kamis, angkatan bersenjata Rusia mencapai 1.067 target infrastruktur militer Ukraina, termasuk 27 titik kontrol dan pusat komunikasi, 38 sistem rudal anti-pesawat pertahanan udara S-300, Buk M-1, dan Osa, serta 56 stasiun radar.

"Baru hari ini, 7 sistem rudal anti-pesawat dihancurkan, termasuk satu S-300 di dekat kota Kramatorsk," katanya.

Sebelumnya, 254 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 31 pesawat di darat, 46 peluncur roket ganda, 103 artileri dan mortir lapangan, 164 unit kendaraan militer khusus dinonaktifkan, katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada hari Kamis, beberapa hari setelah mengakui dua daerah kantong yang dikuasai separatis di Ukraina timur.

Dia mengklaim bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki tetangganya, tetapi ingin "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.

Sebagai tanggapan, kekuatan Barat memberlakukan sanksi keuangan di Moskow, dan mengumumkan dukungan militer dan kemanusiaan untuk Kyiv.

FOLLOW US