• Bisnis

Ketegangan Geopolitik Ukraina, Imbal Hasil Obligasi Global Tetap Naik

Tri Umardini | Kamis, 24/02/2022 13:30 WIB
Ketegangan Geopolitik Ukraina, Imbal Hasil Obligasi Global Tetap Naik Obligasi. FOTO: KONTAN

JAKARTA - Pasar obligasi kembali mencatatkan kenaikan tipis karena investor masih wait and see terkait perkembangan ketegangan geopolitik di Ukraina.

Hal ini sempat mendorong pelemahan imbal hasil (yield) acuan obligasi AS dari sekitar 2 persen ke 1,9 persen.

Hal ini turut mempengaruhi penguatan mayoritas harga obligasi global, termasuk Indonesia. Dampaknya, sebagian besar reksadana pendapatan tetap juga mengalami kenaikan.

Dikutip dari bareksa.com, berdasarkan data id.investing.com (diakses 22/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,5 persen pada 22 Februari 2022.

Sementara itu, pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,6 persen, setelah cetak kenaikan tertinggi sepanjang sejarah di level 6,902.

Hal tersebut menekan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks ikut menurun. IHSG pada 22 Februari 2022 turun 0,59 persen ke level 6.861,99

Selain itu, risiko global juga kembali meningkat setelah kemarin Amerika dan Uni Eropa berjanji akan menjatuhkan sanksi kepada wilayah separatis di Ukraina yang dekat dengan perbatasan Rusia.

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Menurut analisis Bareksa, pergerakan reksadana saham hari ini berpotensi kembali melemah seiring dengan naiknya risiko global sehingga, investor dapat pertimbangkan untuk mengalihkan investasinya ke reksadana pendapatan tetap secara bertahap hingga 16 Maret 2022, saat pengumuman kenaikan suku bunga terlihat jelas.

Selain itu, investor tetap dapat mengakumulasi emas dengan target harga emas duniamencapai US$1.950 per troy oz.

Investor dengan profil risiko moderat dan agresif juga bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks dengan cuan menggiurkan. (*)

FOLLOW US