• News

Terkait Laser China, PM Morrison Katakan Australia Berhak Awasi Perairannya

Yati Maulana | Selasa, 22/02/2022 15:30 WIB
Terkait Laser China, PM Morrison Katakan Australia Berhak Awasi Perairannya Perdana Menteri Australia Scott Morrison (Foto: Harnas Nasional)

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan sebuah pesawat pengintai Australia sedang melakukan tugasnya ketika "diancam" dengan laser dari kapal angkatan laut China. Dia menolak pernyataan Beijing bahwa pesawat itu terbang terlalu dekat.

P-8A Poseidon, sebuah pesawat patroli maritim, mendeteksi laser yang berasal dari kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) Kamis lalu, dan Australia merilis foto-foto dua kapal China yang berlayar di dekat pantai utaranya.

"Pesawat pengintai kami memiliki hak untuk berada di zona ekonomi eksklusif kami dan mengawasi dengan cermat apa yang dilakukan orang-orang," kata Morrison kepada wartawan, Selasa. "Fakta bahwa mereka berada di bawah ancaman sangat mengecewakan," tambahnya.

Kapal perusak rudal berpemandu China dan dermaga transportasi amfibi sedang berlayar ke timur melalui Laut Arafura antara Papua Nugini dan Australia, dan kemudian melewati Selat Torres yang sempit, kata departemen pertahanan Australia.

Beijing mengatakan kapal-kapal China memiliki hak hukum untuk berada di perairan internasional, yang tidak disengketakan oleh Australia.

Kementerian pertahanan China pada hari Senin mengatakan pesawat pengintai telah menjatuhkan sonobuoy, yang dapat membantu mendeteksi kapal selam, di dekat kapal-kapal China, dan telah terbang sedekat 4 km (2,5 mil) dari konvoi, yang dikatakan "provokatif dan berbahaya".

Departemen pertahanan Australia mengatakan pesawat itu berada 7,7 km dari kapal angkatan laut China pada saat insiden pengikatan, dan yang paling dekat terbangnya adalah 3,9 km, yang katanya standar untuk inspeksi visual sebuah kapal.

Morrison mengatakan awak pesawat pengintai "melakukan pekerjaan mereka", dan mengulangi permintaannya untuk penjelasan dari Beijing.

Pada hari Selasa Morrison mengumumkan secara terpisah Australia akan menghabiskan A$804 juta ($578 juta) untuk membeli drone dan helikopter dan mendirikan stasiun bergerak di Antartika, karena Australia perlu "menjaga" wilayah tersebut.

Dia mengatakan bahwa China tidak berbagi tujuan Australia di Antartika, 42 persen di antaranya diklaim oleh Australia, dan bahwa Beijing ingin mengeksploitasi sumber dayanya. "Kita perlu mengawasi Antartika karena ada orang lain yang memiliki tujuan berbeda dengan kita, dan kita perlu memastikan tidak hanya untuk kepentingan Australia, tetapi juga untuk kepentingan dunia, bahwa kita melindungi lingkungan luar biasa yang menjadi tanggung jawab kita," dia berkata.

FOLLOW US