• Gaya Hidup

Gudeg Kuliner Khas Yogyakarta, Diciptakan Prajurit Kerajaan Mataram, Berikut Sejarah & Resep Membuat

Tri Umardini | Selasa, 22/02/2022 07:13 WIB
Gudeg Kuliner Khas Yogyakarta, Diciptakan Prajurit Kerajaan Mataram, Berikut Sejarah & Resep Membuat Gudeg kuliner khas Yogyakarta. FOTO: HO HAI BUNDA

JAKARTA - Gudeg Kuliner Khas Yogyakarta, Diciptakan Prajurit Kerajaan Mataram, Berikut Sejarah & Resep Membuatnya

Gudeg telah dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya sebagai kuliner khas dari KotaYogyakarta.

Popularitas tersebut juga yang membuat Yogyakarta dikenal dengan nama Kota Gudeg. Gudeg adalah makanan tradisional yang terbuat dari Nangka muda (nangka) yang direbus selama beberapa jam dengan gula kelapa serta santan.

Dengan dilengkapi dengan berbagai bumbu tambahan membuat Gudeg menjadi terasa manis dilidah dan memiliki rasa yang khas dan enak sesuai dengan selera masyarakat Jawa pada umumnya.

Pada penyajiannya, Gudeg biasa di lengkapi dengan nasi putih, ayam, telur rebus, tahu atau tempe, dan rebusan terbuat dari kulit sapi segar atau lebih dikenal dengan nama sambal goreng krecek.

Ada beberapa jenis Gudeg yang dikenal saat ini yaitu jenis Gudeg kering dan Gudeg basah.

Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan sementara Gudeg basah mencakup lebih banyak susu kelapa atau santan.

Jenis-jenis Gudeg tersebut juga mempengaruhi rasa yang dimiliki oleh Gudeg. Meskipun biasanya manis, Gudeg kadang juga memiliki rasa yang pedas seperti yang terdapat pada wilayah Jawa Timur.

Awalnya Gudeg yang dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta zaman dahulu adalah Gudeg Basah. Seiring perkembangan jaman, kebutuhan Gudeg untuk oleh-oleh yang semakin berkembang juga seirama dengan munculnya Gudeg kering.

Gudeg kering baru ditemukan sekitar enam dasawarsa yang lalu. Sifatnya yang kering membuat Gudeg tersebut tahan lama dan sering dimanfaatkan sebagai oleh-oleh yang tentu saja berdampak dengan munculnya industri rumahan yang menyajikan oleh-oleh Gudeg khas Yogyakarta.

Keunikan lainnya dari masakan gudeg adalah kemasannya. Apabila Anda berbelanja Gudeg sebagai makanan khas Yogyakarta, tidak jarang Gudeg tersebut dikemas dengan menggunakan besek.

Besek adalah bungkus dari anyaman bambu yang dibentuk sedemikian rupa berbentuk segi empat dan dapat digunakan sebagai tempat Makanan.

Selain itu Gudeg juga sering dikemas menggunakan kendil yaitu berupa wadah yang terbuat dari tanah liat. Kemasan tersebut biasanya banyak ditemukan pada para penjual gudeg yang telah terkenal di Yogyakarta seperti Gudeg Wijilan.

Wijilan memang merupakan sebuah areal yang terkenal dengan penjual Gudegnya.

Sejarah Gudeg

Melansir dari laman National Geographic, sejarah terciptanya Gudeg bermula pada masa dibangunnya kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok, di daerah kotagede Yogyakarta pada abad ke 15.

Murdijati Gardjito, seorang profesor di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM yang juga seorang penulis buku berjudul Gudeg Yogyakarta, menjelaskan bahwa gudeg pertama kali dibuat oleh prajurit kerajaan karena mendapati buah nangka muda, melinjo dan kelapa berlimpah.

"Saat pembangunan kerajaan Mataram di alas Mentaok, banyak pohon ditebang. Di antaranya ada pohon nangka, melinjo dan kelapa. Karena buah dari pohon ini melimpah, prajurit membuatnya sebagai masakan kemudian terciptalah Gudeg," ungkap Murdijati.

Cara memasak bahan-bahan di atas adalah dengan cara diaduk terus menerus atau dalam bahasanya Jawanya Hangudek, maka masakan ini diberi nama Gudeg.

Dalam sastra Hawa Serat Centhini, disebutkan jika Gudeg juga menjadi salah satu masakan yang disajikan untuk para tamu Kerajaan Mataram di abad 16.

Sementara versi lain beberapa pandangan mengaitkan Gudeg sebagai makanan dari Kraton Yogyakarta, sementara lainnya berpandangan bahwa Gudeg telah lama ada sejak penyerbuan pertama ke Batavia pada 1726-1728 oleh pasukan Sultan Agung yang tercatat dalam sejarah meski belum dapat dibuktikan kebenarannya.

Namun dalam berbagai kesimpulan mengenai sejarah Gudeg dapat disimpulkan bahwa Gudeg adalah makanan Masyarakat zaman dulu karena bahan bakunya yaitu nangka muda mudah untuk ditemukan di pekarangan sekitar rumah warga.

Nangka tersebut kemudian diolah dan dikembangkan sehingga menjadi Gudeg makanan khas masyarakat Yogyakarta sampai saat ini.

Resep Membuat Gudeg Nangka Telur

Bahan:
800 gram nangka muda, dipotong besar
6 lembar daun jati
2 cm lengkuas, dimemarkan
3 lembar daun salam
1.000 ml santan dari 1 1/2 butir kelapa
1.000 ml air kelapa muda (air degan)
5 butir telur rebus

Bumbu halus:
15 butir bawang merah
5 siung bawang putih
8 butir kemiri
2 1/2 sendok makan ketumbar
275 gram gula merah (kurangi jika tidak suka gudeg terlalu manis)
2 sendok teh garam

Cara membuat Gudeg Nangka Telur:

1. Rebus nangka muda, daun jati, lengkuas, daun salam. santan, air kelapa muda, dan bumbu halus. Aduk sesekali saja. Jika terlalu sering, nangka bisa hancur.

2. Saat kuah sudah mengering dan sisa separuh, masukkan telur rebus dan aduk rata.

3. Masak Gudeg dengan api kecil hingga kuah kering dan bumbunya meresap sempurna. (*)

 

 

FOLLOW US