• News

Tangan Diborgol, Mantan Presiden Honduras Hadiri Sidang Ekstradisi

Yati Maulana | Kamis, 17/02/2022 17:37 WIB
Tangan Diborgol, Mantan Presiden Honduras Hadiri Sidang Ekstradisi Mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandes menghadiri sidang eksrtadisi dengan tangan diborgol. Foto: Reuters

JAKARTA - Dengan tangan diborgol dan dibelenggu, mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez tiba di persidangan ekstradisi pertamanya pada hari Rabu, di mana ia bertemu dengan lusinan penggemar yang riuh serta kritikus yang berani menyerang apa yang mereka sebut kediktatoran narkotika.

Hernandez memerintah negara Amerika Tengah itu selama delapan tahun hingga bulan lalu dan sekarang menghadapi permintaan ekstradisi AS yang dikeluarkan Selasa kemarin yang berusaha memaksanya menghadapi tuduhan perdagangan narkoba di pengadilan AS.

"Anda tidak sendirian! Ada partai politik besar yang mendukung Anda," kata salah satu pendukung Partai Nasional sayap kanan Hernandez kepada penyiar lokal TSI.

Perkelahian terjadi antara pendukung dan kritikus di depan kementerian kehakiman di mana sidang Hernandez berlangsung, termasuk aksi saling dorong ditambah beberapa lemparan batu, tetapi polisi dengan cepat memisahkan mereka.

Hakim yang mengawasi kasus ekstradisi telah menjadwalkan sidang pembuktian pada 16 Maret, menurut juru bicara Kehakiman Melvin Duarte.

Hakim memerintahkan agar Hernandez tetap ditahan sampai masa sidang tiba di markas pasukan khusus polisi.

Hernandez, 53, ditangkap oleh polisi pada hari Selasa, dalam sebuah tontonan yang disiarkan langsung di televisi lokal, setelah mantan presiden itu berjanji untuk kooperatif.

Sebuah dokumen Kedutaan Besar AS yang dilihat oleh Reuters menuduh bahwa Hernandez adalah bagian dari operasi untuk transit kokain dalam jumlah besar dari Kolombia dan Venezuela melalui Honduras ke Amerika Serikat. Dokumen tersebut lebih lanjut mengklaim bahwa ia menerima suap jutaan dolar sebagai imbalan untuk memberikan perlindungan kepada para pedagang.

Hernandez telah membantah semua kesalahan dan sebelumnya berusaha untuk menghina bukti jaksa sementara juga menyoroti dukungan masa lalunya dari pejabat AS.

Tahun lalu, seorang hakim AS menghukum saudara laki-laki Hernandez dengan hukuman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun dalam kasus perdagangan kokain besar.

"Ya, kami melakukannya! Ya, kami melakukannya! Mereka mengambil diktator narkotika yang korup," kata seorang anggota partai sayap kiri Libre dari Presiden baru Xiomara Castro, yang hanya menyebut namanya sebagai Manuel.

FOLLOW US